Penghimpunan Ramadhan 1439 H Meningkat, Dompet Dhuafa Terus Bentangkan Kebaikan

JAKARTA — Ramadhan 1439 telah berlalu dengan berbagai suka-cita. Euforia tersebut diwarnai dengan giat ibadah yang meningkat, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Berderma atau berzakat juga menjadi kegiatan yang melekat dengan nuansa Ramadhan. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya transaksi zakat melalui lembaga termasuk salah satunya Dompet Dhuafa. Sebagai pelopor lembaga zakat di Indonesia, Dompet Dhuafa pada Ramadhan 1439 H, mendapatkan amanah penyaluran zakat lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Bambang Suherman, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, “Tahun ini, di usia yang genap 25 tahun, kinerja penghimpunan Dompet Dhuafa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Hingga hari terakhir Ramadhan 1439 H, tercatat Rp. 94,8 Milyar donasi yang diamanahkan melalui Dompet Dhuafa. Ini kesyukuran kita dalam mengidentifikasi sosialisasi pengetahuan tentang zakat dan ajakan dalam membangun kesadaran kesejahteraan untuk sesama di bulan Ramadhan”.

Di usia ke-25, Dompet Dhuafa berkomitmen menunjukkan sebuah pola pengelolaan zakat yang holistik memberantas kemiskinan berdasarkan masalah paling mendasar. Di Ramadhan 1439 H, Dompet Dhuafa juga menjalankan beberapa program baik yang bersifat event sosialisasi, karitas, dan juga respon bencana. Event sosialisasi bergulir melalui kerjasama dengan mal-mal mitra Dompet Dhuafa, dan salah satu langkahnya menghadirkan artis-artis yang bukan hanya menghibur, tapi juga mampu mengajak masyarakat untuk berzakat.

Dalam program karitas, Dompet Dhuafa fokus pada penyebaran Parsel Ramadhan dan Tebar Zakat Fitrah ke penjuru Indonesia. Di Indonesia, sebaran parsel Ramadhan menyasar daerah-daerah marjinal yang masih belum banyak tersentuh dunia luar. Selain itu, keberkahan parsel para donatur di Indonesia juga bergulir ke negara-negara yang kini dalam kondisi konflik seperti Palestina dan Rohingya. 

“Harapan kami, keinginan dan kepercayaan masyarkat untuk berzakat melalui lembaga filantropi meningkat tidak hanya saat Ramadhan. Namun di hari-hari biasa, masyarakat juga memiliki kesadaran yang sama untuk menyalurkan zakatnya,” tutup Bambang Suherman.

Dengan terbangunnya kesadaran untuk berzakat, berinfak, bersedekah maupun berwakaf yang telah dimulai di bulan suci, dan telah menjadi kesadaran keseharian, tentu perlahan akan mengikis benteng-benteng kemiskinan yang membelenggu saudara sesama. Mari terus bentangkan kebaikan untuk menjadikan bangsa yang lebih berdaya. (Dompet Dhuafa/Dea Novian)