Pengungsi Longsor Banjarnegara Manfaatkan MCK Darurat Dompet Dhuafa

MCK Darurat di posko Balai Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara saat dibangun. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)

BANJARNEGARA—Sebanyak 211 jiwa yang merupakan pengungsi longsor Banjarnegara memanfaatkan MCK Darurat Dompet Dhuafa di posko Balai Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. MCK Darurat didirikan Dompet Dhuafa bersama Lazis Mapaza Purwokerto dan warga setempat.

“Ada empat unit MCK Darurat yang kita dirikan. Alhamdulillah sangat membantu para pengungsi memenuhi kebutuhan hajatnya,” ujar Maizar Helmi, salah satu tim kemanusiaan Dompet Dhuafa, Kamis (18/12) di lokasi bencana.

Pembangunan MCK darurat dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti seng, kayu, bambu dan satu buah mesin pompa air. Kesulitan air bersih dan masalah sanitasi telah dirasakan para pengungsi sejak tiga hari pasca bencana longsor.

Merespon longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, sejak kamis (11/12) malam, Dompet Dhuafa telah bergerak menuju lokasi kejadian menyusul tim pertama yang sudah lebih dahulu berangkat untuk penanggulangan bencana banjir. Saat ini, tim gabungan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang terdiri dari tim evakuasi Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto, Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) dan pula melibatkan cabang Dompet Dhuafa di Jawa Tengah bersama elemen relawan lainnya terus melakukan evakuasi untuk mencari korban yang tertimbun longsor di lapangan. Adapun elemen relawan yang tergabung dalam respon di antaranya Persatuan Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia, Mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadyah Purwokerto dan Pelayanan Kesehatan Ummat Gumeelar.

Beberapa aktivitas yang dilakukan Dompet Dhuafa, selain evakuasi yakni identifikasi korban, mengurus jenazah, aksi layanan kesehatan bagi para pengungsi, dapur umum, dan terapi psikologis untuk anak-anak pengungsi. (gie)