SUKABUMI — Manusia, sebagaimana makhluk hidup lainnya, membutuhkan asupan nutrisi untuk menunjang kondisi kesehatan tubuhnya. Mereka harus makan dan minum. Jika tidak adanya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Maka itu akan memengaruhi kondisi kesehatannya. Itu baru dari segi kesehatan saja. Belum lagi jika kesehatan itu memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang. Bisa jadi aktivitas yang sedang dilakukan menjadi kurang optimal. Sebagaimana yang terjadi pada siswa-siswa SMP PGRI di Caringin, Sukabumi.
Belum lama ini Gerai Sehat Shodiquna Layanan Kesehatan Cuma–cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat, mengadakan penyuluhan kesehatan bertajuk “Pentingnya Sarapan Sehat” di SMP PGRI di Caringin, Sukabumi, pada Jumat (23/8/2019) lalu.
“Dikarenakan ada beberapa siswa yang suka jatuh pingsan, terutama di saat upacara bendera,” jelas Siti Anisa, selaku Bidan dan Ketua Pelaksana dari Gerai Sehat Shodiquna LKC Dompet Dhuafa Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 85 peserta siswa-siswi SMP PGRI. Banyak siswa-siswi yang menuturkan kalau mereka suka lupa sarapan sebelum bersekolah. Awalnya memang hanya terburu-buru sampai tidak sempat sarapan. Namun lama-kelamaan menjadi kebiasaan. Jadi tidak heran banyak yang pingsan.
“Banyak jawaban yang sama, kesibukan keluarga atau suka ada yang bilang ibunya di rumah belum masak kalau pagi-pagi,” lanjut Siti Anisa.
Rencananya setelah dari penyuluhan tersebut, akan ada pembentukan UKS untuk SMP PGRI. Selama ini apabila ada siswa-siswi yang kurang sehat, mereka biasanya dilarikan langsung ke Gerai Sehat Shodiquna yang berlokasi di seberang jalan dari sekolah tersebut.
“Kita ingin membuat program UKS dan juga merupakan permintaan dari pihak sekolah. Akan tetapi belum ada pembicaraan lebih lanjut lagi bersama pihak sekolah,” tambah Siti Anisa.
Harapannya, dengan diadakannya kegiatan tersebut, mampu meningkatkan kesadaran peserta betapa pentingnya sarapan itu dan tidak ada lagi siswa-siswi yang jatuh pingsan, karena belum sarapan.
“Sarapan itu sangat penting karena sarapan menunjang aktivitas kita, terutama anak sekolah untuk menjaga konsenstrasi saat belajar,” tutup Siti Anisa. (Dompet Dhuafa/LKC Jawa Barat/Fajar)