Perbedaan Cara Menghitung Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Ilustrasi zakat harta (uang) zakat tabungan dalam artikel perbedaan zakat infak dan sedekah, macam-macam zakat menurut syariat Islam, hukum infak dengan uang haram, alasan wajib bayar zakat.

Zakat fitrah dan zakat mal adalah ibadah zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim. Bedanya, zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh semua muslim setiap bulan Ramadan. Sedangkan zakat mal, wajib dikeluarkan oleh muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul. Terdapat pula perbedaan dalam cara menghitung zakat fitrah dan zakat mal. Bagaimana perbedaannya? Simak penjelasan berikut.

Cara Menghitung Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Zakat fitrah dan zakat mal memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Zakat fitrah diwajibkan pada semua muslim yang hidup saat bulan Ramadan tiba, sekalipun ia adalah bayi yang baru lahir. Selain itu, zakat fitrah juga wajib ditunaikan dengan bahan makanan pokok seperti beras, gandum, jagung, dan sebagainya. Di sisi lain, zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan uang, namun masih banyak perbedaan untuk pendapat ini. Sahabat bisa membacanya lebih lanjut dalam artikel Hukum Bayar Zakat Fitrah dengan Uang Menurut Para Ulama.

Sementara itu, zakat mal diwajibkan terbatas pada muslim yang telah balig dan memiliki harta sesuai nisab atas usaha yang dijalankannya. Besaran zakat mal juga berbeda, tergantung kepada jenis usahanya. Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini bisa dilihat di poin berikutnya.

Syarat Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Syarat zakat fitrah dan zakat mal juga berbeda sesuai syariat Islam, antara lain:

Syarat zakat fitrah

  1. Beragama Islam
  2. Hidup pada saat bulan Ramadan
  3. Memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idulfitri

Syarat zakat mal

  1. Dimiliki secara penuh
  2. Diperoleh dengan cara yang halal
  3. Cukup nisab
  4. Telah mencapai haul

Baca juga: Berniaga Di Online Shop, Begini Cara Menghitung Zakatnya

Gambar menunjukkan penyaluran zakat fitrah oleh Dompet Dhuafa di Imogiri, Yogyakarta | Gambar juga digunakan untuk ilustrasi cara menghitung zakat fitrah.
Tim Dompet Dhuafa Yogyakarta (kanan) menyalurkan beras Tebar Zakat Fitrah kepada Mbah Jainem (75) di Dusun Siluk, Imogiri, Bantul.

Cara Menghitung Zakat Mal

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cara menghitung zakat mal, kita perlu tahu dulu apa itu zakat mal. Dalam bahasa Indonesia kata mal diambil dari kata maal yang berasal dari kata bahasa Arab. Maal memiliki arti harta atau kekayaan, segala sesuatu yang diinginkan manusia untuk dapat disimpan dan dimiliki.

Sementara menurut agama Islam, mal adalah sesuatu yang boleh atau dapat dimiliki, digunakan, dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan manusia. Artinya, pengertian zakat mal adalah zakat yang dikenakan terhadap semua jenis harta yang secara zat/wujud maupun cara memperolehnya tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Hal-hal yang termasuk dalam hitungan mal antara lain pendapatan dari profesi, aset dagang, barang tambang, simpanan uang, emas, dan sebagainya. 

Zakat mal pun terbagi menjadi sembilan bagian, yaitu 1) emas, perak, dan logam mulia lainnya; 2) uang dan surat berharga lainnya; 3) perniagaan; 4) pertanian, perkebunan, dan perhutanan; 5) peternakan dan perikanan; 6) pertambangan; 7) perindustrian; 8) pendapatan dan jasa; dan 9) rikaz (harta temuan). Semua zakat mal tersebut memiliki penghitungan sendiri terkait nisabnya.

  • Zakat Emas, Perak, dan Logam Mulia lainnya
  1. Emas
    Nisab zakat emas adalah 85 gram emas. Apabila Sahabat memiliki simpanan emas yang nilainya telah mencapai 85 gram atau lebih, maka Sahabat wajib mengeluarkan zakat emas tersebut sebanyak 2,5 persen. Misalnya, Ani memiliki harta 90 gram emas yang setara dengan Rp117 juta. Jumlah tersebut sudah mencapai nisab. Jika sudah mencapai haul, maka Ani wajib mengeluarkan zakat emasnya sejumlah 2,5 persen atau sebesar Rp2.925.000.
  2. Perak
    Nisab zakat perak adalah 595 gram perak dan besaran zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 persen. Misalnya, Ani memiliki simpanan perak sebanyak 600 gram yang setara dengan Rp9,5 juta. Jumlah tersebut sudah mencapai nisab zakat perak. Apabila telah mencapai haul, maka Ani wajib mengeluarkan zakat peraknya sejumlah 2,5 persen atau sebesar Rp237.500.
  3. Logam Mulia
    Nisab zakat logam mulia lainnya disamakan dengan nisab zakat emas, yakni 85 gram emas. Besaran zakat yang dikeluarkan juga sama, yakni 2,5 persen setelah mencapai haul.

  • Zakat Uang dan Surat Berharga lainnya

  1. Uang
    Nisab zakat uang adalah 85 gram emas. Apabila telah mencapai haul, zakatnya wajib dikeluarkan senilai 2,5 persen dari jumlah harta yang dimiliki.

  2. Surat Berharga
    Nisab zakat mal surat berharga adalah 85 gram emas. Apabila telah mencapai haul, zakatnya wajib dikeluarkan senilai 2,5 persen dari jumlah surat berharga yang dimiliki.

  • Zakat Perniagaan/Perdagangan

Nisab zakat perniagaan atau zakat perdagangan adalah 85 gram emas. Besaran zakat yang harus dikeluarkan dari kepemilikan harta niaga apabila telah mencapai haul adalah 2,5 persen dari jumlah harta yang dimiliki.

Harta niaga yang dikenakan zakat dihitung dari Aktiva Lancar dikurangi Kewajiban Jangka Pendek. Penghitungan dilakukan sebagai berikut:

  1. Menghitung aktiva lancar yang dimiliki badan usaha pada saat haul.
  2. Menghitung kewajiban jangka pendek yang harus dibayar oleh badan usaha pada saat haul.
  3. Menghitung selisih Aktiva Lancar dengan Kewajiban Jangka Pendek.
  4. Apabila selisihnya telah mencapai nisab, maka wajib hukumnya untuk menunaikan zakat perniagaan atau perdagangan.
  • Zakat Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

Nisab zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan adalah sebesar 653 kg gabah. Besaran zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan adalah 10 persen, apabila menggunakan sistem tadah hujan, atau 5 persen, apabila menggunakan sistem irigasi dan perawatan lainnya.

Apabila hasil panen yang diperoleh telah melebihi nisab, maka besaran zakat yang harus dibayarkan adalah 10 persen untuk sistem tadah hujan atau 5 persen untuk sistem irigasi dan perawatan lainnya.

Berbeda dengan zakat lainnya, zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan ditunaikan pada saat panen. Disarankan untuk menyalurkan zakat melalui amil zakat resmi, agar lebih terukur dan jelas distribusinya.

Baca juga: Kewajiban Membayar Zakat Mal bagi Seorang Muslim

Layanan Jemput Zakat Dompet Dhuafa
Donatur menunaikan zakat malnya di rumah dengan layanan Jemput Zakat Dompet Dhuafa.
  • Zakat Peternakan dan Perikanan

Zakat peternakan dikenakan pada hewan ternak yang digembalakan di tempat penggembalaan umum. Apabila hewan ternak dipelihara di dalam kandang, ini dikategorikan sebagai zakat perniagaan bukan zakat peternakan.

Hewan ternak yang dapat dizakati antara lain unta, sapi/kerbau, kuda, dan kambing. Nisab dan kadar zakat peternakan dapat dilihat lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Agama berikut ini, sesuai dengan jenis ternaknya.

Sementara, zakat perikanan yang dikenakan zakat mencakup hasil budi daya dan hasil tangkapan ikan. Nisab zakat perikanan senilai 85 gram emas. Besaran zakat yang wajib dikeluarkan sebesar 2,5 persen dan ditunaikan pada saat panen.

  • Zakat Pertambangan

Nisab zakat pertambangan adalah 85 gram emas. Besaran zakat yang wajib dikeluarkan apabila telah mencapai nisab dan haul adalah 2,5 persen. Zakat ini dikenakan dari hasil tambang.

  • Zakat Perindustrian

Nisab zakat atas atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang atau zakat perindustrian adalah 85 gram emas. Zakat perindustrian wajib dikeluarkan apabila telah mencapai nisab dan haul, kadar yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 persen. Penghitungan zakat perindustrian mencakup penghitungan zakat perniagaan.

  • Zakat Penghasilan dan Jasa

Nisab zakat penghasilan atau zakat profesi adalah 653 kg gabah atau 524 kg beras atau setara dengan Rp7.000.000. Zakat penghasilan dapat ditunaikan saat pendapatan tersebut diterima, jadi tidak perlu menunggu haul. Kadar yang wajib dikeluarkan atas zakat peghasilan adalah 2,5 persen.

  • Zakat Rikaz

Zakat rikaz atau harta barang temuan tida mensyaratkan adanya nisab. Semua rikaz atau harta temuan wajib dikeluarkan zakatnya sebesar seperlima atau 20 persen dari jumlahnya. Zakat rikaz dapat langsung ditunaikan saat rikaz diterima.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Berbeda dengan zakat mal, zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, jagung, singkong, dan sebagainya. Cara menghitung zakat fitrah tidak serumit menghitung zakat mal. Besaran zakat fitrah adalah 2,5 kilogram atau 3,5 liter bahan makanan pokok untuk satu jiwa.

Kualitas beras atau makanan pokok sebagaimana dimaksud harus sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh pemberi zakat. Zakat fitrah ditunaikan dan disalurkan kepada mustahik pada bulan Ramadan. Rentang waktunya adalah sejak awal Ramadan hingga pagi hari sebelum menunaikan salat Idulfitri.

Sebisa mungkin zakat fitrah maupun zakat mal disalurkan pada lembaga amil zakat yang tepercaya dan telah terbukti amanah. Sahabat juga dapat menyalurkan zakat fitrah dan zakat mal melalui Dompet Dhuafa. Sebelum menunaikannya, Sahabat dapat menghitung terlebih dulu besaran zakatnya di Kalkulator Zakat. Yuk tunaikan zakatmu! (RQA)

Tombol CTA