PALU — Setiap tahunnya pada tanggal 10 Oktober, diperingati Hari Kesehatan Mental Internasional. Seluruh masyarakat di penjuru dunia memperingati tanggal tersebut untuk mengingatkan betapa pentingnya kesehatan mental bagi manusia. Tidak kalah dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga harus mendapatkan perhatian agar tetap terjaga kesehatanya.
Tim Psycological First Aid (PFA) Dompet Dhuafa tidak lupa untuk ikut memperingati hari kesehatan mental dunia tersebut. Berada di tengah-tengah kondisi tanggap darurat gempa Palu, Donggala dan Sigi, tim PFA memberikan terapi untuk menjaga kondisi mental para penyintas. Mengingat wilayah Palu dan sekitarnya masih sangat rawan kesehatan mental. Kondisi kehilangan tempat tinggal, kehilangan anggota keluarga dan lain sebagainya, sangat mempengaruhi kesehatan mental para penyintas.
Tim Psikososial menangani para penyintas mulai dari anak-anak yang diajak menggambar, dan para remaja, serta orang dewasa yang diajari latihan release emotion menggunakan metode Butterfly Hug oleh tim PFA yang sudah terlatih.
“Kami sangat terbantu dengan adanya tim PFA Dompet Dhuafa. Kami juga mengharapkan untuk dapat mengembalikan keceriaan anak-anak kami agar dapat melupakan kejadian yang menimpa mereka,” tutur Ruminah, salah seorang penyintas.
Selain kegitan tersebut, tim PFA juga menggunakan metode religious healing dengan dibantu oleh ustadz dari Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Tujuannya untuk meningatkan betapa pentingnya kembali kepada Yang Maha Kuasa dalam situasi seperti itu. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan mereka agar tetap terjaga. (Dompet Dhuafa/Zul)