TANGERANG SELATAN — Dapat bermain bersama teman-teman, berlari, bersepeda, jalan-jalan adalah dambaan hampir setiap anak di dunia ini. Lain halnya dengan Ayu Novita Sari (6), anak tunggal dari pasangan suami istri Susanto (36) dan Nyarti (42) ini, menderita lumpuh di kakinya sejak terlahir ke dunia.
Sudah hampir 6 tahun, keseharian anak perempuan berambut pendek ini hanya dihabiskannya berbaring di tempat tidur. Ayu difonis oleh dokter menderita kelumpuhan di kedua kakinya sejak lahir. Sempat disarankan menjalankan terapi rutin. Tetapi tidak dilakukannya, lantaran terbentur biaya.
Profesi ayahnya sebagai tukang ojek tentu sangatlah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan Ayu. Belum lagi keluarga ini harus membayar kontrakan yang beralamat di Jl. Legoso Raya, Gg. Koweng, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, perbulan sebesar Rp. 500.000 yang membuat beban hidup keluarga ini kian berat.
Ibunda ayu tidak dapat membantu ayahnya bekerja. Karena harus menjaga ayu setiap waktu. Sehingga penghasilan Susanto sebagai tukang ojek menjadi satu-satunya sumber penghasilan keluarga ini.
“Ingin jalan kak, bosen kalau tiduran terus. Ingin kayak anak-anak yang lain,” ucap Ayu sembari meneteskan air mata.
Akhirnya setelah sekian lama Ayu berjuang melawan penyakit lumpuhnya. Harapan muncul tatkala Lembaga Pelayan Masyarakan (LPM) Dompet Dhuafa, mendengar perjuangan dan kesulitan Ayu. Melalui divisi Layanan Mustahik (LAMUSTA) Ayu akan mendapat bantuan rutin perbulan.
“Terimakasih Dompet Dhuafa, dan terimakasih para Donatur yang telah peduli dengan anak kami. Semoga semua pihak yang telah membantu diberikahan kesehatan dan pahala yang berlimpah,” ucap Nyarti, ibunda Ayu. (Dompet Dhuafa/Taufan LPM)