Perkuat Sinergi bersama BPBD Riau Tangani Karhutla

Dompet Dhuafa Cabang Riau meneken kerja sama dengan BPBD Riau.

RIAU — Dalam upaya bersama mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda Provinsi Riau, Dompet Dhuafa Riau resmi menjalin kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan pada Selasa (20/08/2024) di Kantor BPBD Provinsi Riau.

Hadir dalam acara penandatanganan tersebut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, SE., MH, beserta jajarannya, termasuk Kepala Bidang Kedaruratan dan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Sementara dari pihak Dompet Dhuafa Riau, hadir Pimpinan Cabang Hendi Mardika, Supervisor Program, Tim Program, dan sejumlah relawan.

Hendi Mardika menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kedua lembaga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla. Tentu sebelum ini, beberapa kerja sama sudah pernah dilakukan, mengingat kedua lembaga ini memiliki misi yang sama dalam penanganan bencana.

Baca juga: Perkuat Jaringan Relawan Tanggap Bencana di Sumsel, Dompet Dhuafa Gelar Community Gathering & Training Kebencanaan

Beberapa poin penting dalam perjanjian kerja sama ini antara lain:

1. Pemantauan dan Deteksi Dini: Kedua belah pihak akan bekerja sama dalam melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat respon dalam penanganan apabila terjadi kebakaran.

2. Penyiapan Sarana dan Prasarana: Dompet Dhuafa Riau dan BPBD Provinsi Riau akan bersama-sama menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam upaya penanggulangan bencana, seperti peralatan pemadam kebakaran, posko, dan lainnya.

3. Patroli dan Informasi Hotspot: Kegiatan patroli bersama akan dilakukan secara intensif untuk memantau kondisi di lapangan dan mendapatkan informasi terkini mengenai titik-titik hotspot.

4. Peningkatan Kapasitas SDM: Kedua lembaga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam menghadapi bencana karhutla.

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teknologi informasi dan komunikasi akan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam rangka penanggulangan bencana, seperti sistem informasi berbasis geografis (SIG) untuk pemetaan titik api dan jalur evakuasi.

6. Respon Cepat Pemadaman Titik Api: Kedua belah pihak akan bekerja sama untuk melakukan respon cepat dalam pemadaman titik api yang ditemukan.

Dompet Dhuafa Cabang Riau meneken kerja sama dengan BPBD Riau.
Dompet Dhuafa Cabang Riau meneken kerja sama dengan BPBD Riau.

Baca juga: Pererat Silaturahmi, Perkuat KolaborAksi, DMC Dompet Dhuafa Maksimalkan Peran Strategis Relawan Bersama BNPB dan Basarnas

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Riau. Dengan sinergi yang kuat antara BPBD dan Dompet Dhuafa Riau, pihaknya berharap dapat mengurangi risiko terjadinya bencana karhutla dan meminimalisir dampak negatifnya bagi lingkungan dan masyarakat

Sementara itu, Hendi Mardika menyatakan pihaknya akan selalu siap untuk mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanggulangan bencana karhutla. Dengan adanya kerja sama ini, Hendi berharap upaya penanggulangan bencana karhutla di Provinsi Riau dapat semakin efektif dan efisien. Masyarakat pun diharapkan dapat lebih tenang dan aman dari ancaman bencana.

“Dompet Dhuafa Riau berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan, termasuk dalam upaya penanggulangan bencana. Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal,” kata Hendi.

Melalui Surat Keputusan Gubernur pada 13 Maret 2024 lalu, Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau 2024. Penetapan status siaga darurat Karhutla Riau terhitung dari 13 Maret hingga 30 November 2024. Status tersebut khususnya untuk dua daerah yakni Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Di samping itu, pada 24 Maret 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi adanya lonjakan jumlah titik panas di Provinsi Riau hingga 124 titik. Kabupaten Kepulauan Meranti tercatat menjadi lokasi dengan titik terbanyak yakni 58 titik panas. Jumlah titik panas lainnya terdapat di Kota Dumai sebanyak 36 titik, Kabupaten Bengkalis 13 titik, Pelalawan 8 titik, Indragiri Hilir 4 titik, Siak 3 titik, dan masing-masing satu di Rokan Hilir dan Kuantan Singingi.

“Kerja sama ini tentu dibutuhkan juga banyak partisipasi dari semua pihak, termasuk dari kalangan masyarakat. Tentu kita semua tidak ingin musibah ini karena nanti akan berdampak pada banyak hal, termasuk masalah Kesehatan, kerugian ekonomi, gangguan aktivitas, bahkan konflik sosial,” tutup Hendi. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Riza Muthohar, Dompet Dhuafa Riau
Penyunting: Dhika