TANGERANG SELATAN, BANTEN — TDW Resource menginisiasi kebaikan berupa bantuan untuk korban banjir bandang Ternate. Bantuan kemanusiaan ini diserahkan melalui Dompet Dhuafa pada sebuah seminar bertajuk Business Revolution 2024 yang digelar di Gedung Pertemuan The Agathon Tangerang, Sabtu (31/8/2024).
Diketahui, banjir bandang Ternate terjadi pada Selasa (25/8/2024) dini hari yang melanda wilayah Kelurahan Rua, Pulau Ternate. Peristiwa ini mengakibatkan puluhan rumah rusak dan belasan orang meninggal dunia. Berdasarkan Situation Report (Sitrep) DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa tanggal 30 Agustus 2024, Pemerintah Kota Ternate menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor selama 14 hari (25 Agustus–7 September 2024). Proses evakuasi masih terus diusahakan walau terkendala cuaca yang masih tinggi curah hujannya.
Seminar Business Revolution adalah satu perhelatan tahunan yang diadakan oleh TDW (Tung Desem Waringin) Resource–lembaga yang bergerak di bidang Event Organizer dan seminar pendidikan. Seminar ini banyak diikuti oleh para pengusaha sukses dari berbagai bidang. Tung Desem Waringin, Pendiri TDW Resource memaparkan bahwa seharusnya memberi bantuan itu lebih baik ada respons balik usaha dari orang yang diberikan dan bisa lebih produktif.
“Ada one way giving and two way giving (memberi satu arah dan memberi dua arah). One way giving (memberi satu arah) itu boleh kalau untuk keadaan darurat seperti bencana, langsung dikasih. Kalau tidak darurat lebih bagus two way giving (memberi dua arah). Ketika dikasih bantuan maka ada respons balik dengan usaha dari yang menerima bantuan,” ucap Pak Tung.
Baca juga: Banjir Bandang Ternate, Ini Sederet Aksi Respons Cepat Dompet Dhuafa
Senada dengan itu, Dimas Muttakhin, Community Relation Dompet Dhuafa, menambahkan bahwa dalam praktiknya Dompet Dhuafa memiliki kedua cara tersebut.
“Ya, Dompet Dhuafa memiliki program yang memberi satu arah atau secara langsung kepada orang yang membutuhkan. Misalnya dalam program sosial kami itu membantu langsung orang yang berhutang, tebus ijazah, bantuan modal usaha untuk dhuafa, dan sebagainya. Tentu dengan memastikan dulu ke siapa calon penerimanya agar tepat sasaran,” papar Dimas.
“Dan kami juga ada program produktif, dana sosial ataupun zakat itu digunakan untuk mendirikan rumah sakit gratis juga seperti Institut Kemandirian yang fokus memberikan pelatihan vokasi. Misalnya pelatihan perbaikan gawai, bengkel motor, tata busana, dan lainnya. Pesertanya yang memiliki kemauan namun memiliki keterbatasan, ada yang dhuafa juga disabilitas,” imbuh Dimas.
Baca juga: Ini Langkah Kolaboratif Dompet Dhuafa untuk Mengelola Sampah di Ternate
Pak Tung pun menegaskan kembali bahwa inilah salah satu alasan berdonasi melalui Dompet Dhuafa yang sudah terpercaya dalam menyalurkan bantuan sosial.
“Inilah alasan saya berbagi melalui Dompet Dhuafa, dan hebatnya bantuan ini atas nama peserta. Semoga bisa menjadi berkat kembali buat peserta semua,” tutup Pak Tung.
Di akhir kesempatan, Dimas juga menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa mentargetkan dari bantuan secara produktif tersebut bisa mewujudkan harapan from mustahik to muzakki (dari penerima manfaat jadi orang yang memberi bantuan). (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Dimas Muttakhin
Penyunting: Dhika