KARAWANG — Penerima manfaat program sentra ternak sapi rancah Dompet Dhuafa, Toto (47), berhasil menjadi juara 3 dalam kontes sapi pasundan se-Jawa Barat. Toto yang juga pengurus kelompok ternak Al-Hidayah binaan Kampung Ternak Dompet Dhuafa, telah tiga tahun bergabung dalam program yang dirintis Dompet Dhuafa di Desa Sukasari, Tambaksari, Ciamis. Dalam program bertema sentra ternak sapi rancah ini, Dompet Dhuafa menggulirkan dana program yang dimanfaatkan untuk pemberian bibit sapi lokal (sapi rancah) kepada 34 kepala keluarga peternak di daerah tersebut. Selain pemberian bibit dan bantuan perbaikan kandang, program ini juga membina, melatih, serta mendampingi peternak dengan teknologi peternakan yang diasuh langsung oleh ahli peternakan dari Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) Dompet Dhuafa.
Sapi lokal yang dikembangkan di Ciamis merupakan salah satu langkah nyata Dompet Dhuafa untuk melestarikan potensi lokal (diketahui bahwa peternak sudah jarang memelihara sapi pasundan). Juga mendukung peternakan nasional dalam program swasembada daging, dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin di desa. Sebelum mendapat penghargaan sebagai juara ketiga sapi pasundan terbaik se-Jawa Barat, mitra ternak dari kelompok Al-Hidayah juga pernah mendapat penghargaan serupa. Yaitu juara 1 dan 2 kategori bibit sapi pasundan dan sapi pejantan terbaik se-Kabupaten Ciamis pada Festival Ternak Ciamis bulan November 2015 silam.
Ada yang berbeda di dalam penyelenggaraan Kontes Ternak ke-35 ini. Gelaran tahun ini kontes dilaksanakan bersama Panen Pedet Ke-2. Kontes Ternak dan Panen pedet ini dilaksanakan pada pertengahan Agustus lalu, di Lapangan Golf Sendana, Karawang. Menurut penyelenggara, pemilihan tempat di area Lapangan Golf Sendana, karena dulunya tanah lapangan adalah tanah pengagonan atau penggembalaan. Adapun maksud dari penyelenggaraan kontes ternak dan panen pedet yang diselenggarakan bersamaan adalah untuk mendukung peternakan nasional dan mengumpulkan karya terbaik peternakan nasional.
Menurut Surahman Suardi, direktur perbibitan Kementerian Pertanian, menyebutkan bahwa kontribusi terbesar produk domestik bruto komoditas pertanian atau sekitar 77 % bersumber dari hasil peternakan. Sedangkan Bupati Karawang, Cellica Nuracahadiana, sangat mendukung penyelenggaraan kontes. Harapannya, dengan diselenggarakannya kontes ini, mampu memberikan bibit unggul yang poduktivitasnya tinggi dan mampu berdaya saing.
Kontes ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Beliau menambahkan bahwa sumber genetik ternak lokal Jawa Barat harus di lestarikan. Karena memiliki berbagai macam keunggulan seperti tahan terhadap penyakit, dan mampu beradaptasi dengan iklim Indonesia. (Dompet Dhuafa/Erri DH)