Pimpinan KPK, Terkesima Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa

Adnan Pandu Praja, Pimpinan KPK (kiri), bersama Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa, (kanan) saat peluncuran Program Pusat Belajar Anti Korupsi, di Bogor, beberapa waktu lalu. (Foto: Uyang/Dompet Fhuafa)

“Memberantas korupsi memang bukan hal mudah, namun bila ada lembaga kemanusiaan yang sudah terbukti transparansi dalam audit internal pemerintah seperti Dompet Dhuafa turut mendukung pemberantasan Korupsi, tentu KPK dengan senang hati bekerja sama,” ujar Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja, saat ditemui dalam Peresmian Program Pusat Belajar Anti Korupsi kerjasama Dompet Dhuafa dan KPK beberapa waktu lalu.

Dengan program-program pemberdayaan yang begitu pesat, Adnan mengungkapkan, sepertinya KPK perlu belajar banyak dari Dompet Dhuafa. Kelak, mungkin saja nantinya Dompet Dhuafa mampu membantu orang-orang  di KPK yang keluarganya sedang menghadapi masalah, misalnya yang tengah menghadapi masalah hukum.

“Apakah Dompet Dhuafa juga bisa menyadarkan orang yang sudah di hukum, dan penghuni Lapas, bagaimana mengembalikan mereka ke masyarakat. Saya merencanakan jika memang memungkinkan ada program kunjungan yang nantinya akan digarap bersama KPK,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kepada para koruptor  yang sudah di tahan, dan masih cukup banyak kemampuan untuk bisa menyumbang. Paling tidak, untuk memperbaiki psikologis para koruptor setelah melakukan perbuatan yang merugikan bangsa ini.

“Karena sebagian besar masih banyak orang yang tidak mampu. Jadi menggerakkan hati mereka (para koruptor) untuk bisa membantu orang yang membutuhkan,” ungkapnya.

Ia menilai bahwa Dompet Dhuafa dengan program-program pemberdayaan yang telah digulirkan lebih dari 20 tahun dalam bidang kemanusiaan, mampu membantu pemerintah dalam mengentaskan problematika yang terjadi baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan kebencanaan.

“Saya memang belum tahu bagaimana konsep yang dibangun Dompet Dhuafa, tapi sudah 6 tahun berlangsung saya melihat bagaimana sih Dompet Dhuafa membangun karakter dalam membantu atau memberdayakan masyarakat yang tidak mampu,” tuturnya.

“Karena ini berkembang pesat, mari kita lihat sejauh mana ini kita bisa sinergikan dengan konsepnya presiden, demi kemajuan bangsa. yang pasti saya melihat teman-teman Dompet Dhuafa ini, sudah berkontribusi banyak untuk negara ini,” tambahnya.

Rencana ke depan, Adnan mengharapkan, KPK bersama Dompet Dhuafa nantinya mampu bekerja sama dalam program lainnya, misal dalam hal mengelola barang-barang temuan KPK. Dompet Dhuafa bisa berkontribusi untuk mengelola, barang-barang di KPK.

“Jadi memang statusnya barang sitaan itu milik negara. Karena biasanya barang itu akan di lelang dan uangnya kembali ke negara. Konsep ini juga berlaku di Brazil, di sana rumah sitaan milik pengedar narkoba, dikembalikan pada masyarakat sekitar. Yang pasti tetap punya negara,” pungkasnya. (uyang)