Pompa Semangat Aktivis Nusantara

BOGOR — Pemuda sebagai salah satu elemen penting dari bangsa ini harus dididik, dibina dan diberdayakan. Kapasitas pengetahuan dan keterampilan mereka juga harus terus dikembangkan. Sejarah mencatat pemuda sebagai elemen perubahan telah terbukti ikut mengantarkan menuju pencapaian kemerdekaan dan berbagai perubahan sosial lainnya.

BPS mencatat jumlah pemuda di Indonesia pada 2005 mencapai 62,4 juta. Hal ini mengindikasikan betapa kuatnya struktur pemuda di negeri ini. Namun, struktur ini dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang tak kunjung terselesaikan seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, kriminalitas jalanan, dan konsumerisme. Pertanyaannya adalah, apakah hal ini harus dibiarkan, sementara para pemuda merupakan generasi penerus bangsa? Tentu jawabannya adalah TIDAK.

Melihat berbagai permasalahan ini, pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2016, Beastudi Indonesia menyelenggarakan “Strategic Leadership Training (SLT)”. Acara yang diadakan di Teater Dzikir RS Rumah Sehat Terpadu (RST) dan Bumi Pengembangan Insani ini diikuti 48 mahasiswa yang telah lolos sebagai penerima Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) dari 9 kampus di Indonesia. Mereka berkumpul dalam satu forum untuk menumbuhkan semangat sebagai generasi perubahan.

Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Batang, pada sesi pertama Strategic Leadership Training, Sabtu (1/10), memotivasi para Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara Beastudi Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Bupati Batang menyampaikan sejumlah materi untuk mengobarkan semangat dan jiwa kepemimpinan para mahasiswa penerima beasiswa Aktivis Nusantara.

“Pemimpin adalah pribadi yang dikorbankan. Jika pemimpin masih merasakan enak dan dilayani, maka dia adalah bos, bukan pemimpin,” pekik Yoyok Riyo Sudibyo, saat mengawali sesi SLT.

Dalam durasi yang berlangsung selama dua jam ini membuka cakrawala pandangan peserta tentang kepemimpinan. Karena tugas pemimpin yang utama adalah melahirkan pemimpin yang lebih baik darinya. Beliau pun berpesan bahwa masing-masing dari kalian harus mempunyai visi dan kejelasan visinya pun harus sama. (Dompet Dhuafa/Arif A/Taufan YN)