Pengembangan pendidikan yang dilakukan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) ini berfokus pada pengelolaan program-program pendidikan yang berkualitas dengan visi terwujudnya Indonesia berdaya melalui model pendidikan berkualitas dan empat misi, yaitu menjadi model pendidikan berkualitas, melahirkan SDM unggul dan strategis, mewujudkan tata kelola organisasi yang baik, serta membangun dan mengoptimalkan jaringan strategis.
Pengembangan kebermanfaatan program pendidikan ini sudah dirasakan langsung oleh 53.345 penerima manfaat di seluruh Indonesia, sebanyak 602 siswa penerima manfaat langsung, 4537 siswa penerima manfaat tidak langsung, 1.058 mahasiswa, 26.006 partisipasi publik, 57 leadership project, 5.982 guru, 233 sekolah, 23 taman baca masyarakat, dan 14.847 kunjungan layanan perpustakaan. Program pendidikan berkualitas yang dikelola adalah SMART Ekselensia Indonesia, eTahfizh, Etos ID, Bakti Nusa dan Youlead, Sekolah Literasi Indonesia, Sekolah Guru Indonesia, KOMED (Komunitas Media Pembelajaran), dan Makmal Pendidikan.
Implementasi program LPI Dompet Dhuafa memiliki ruang lingkup pendidikan berbagai stakeholder, baik dari sektor formal, informal dan nonformal. Semangat “Kebermanfaatan Harus Terus Mengalir”, maka pengembangan kebermanfaatan program tidak hanya kepada penerima manfaat langsung, tetapi bagaimana penerima langsung ini turut berkontribusi dalam pengembangan kualitas pendidikan di sekitarnya.
SMART Ekselensia Indonesia
SMART Ekselensia Indonesia merupakan program pendidikan formal selama 5 tahun yang terdiri dari 3 tahun SMP dan 2 tahun SMA, melalui program Sistem Kredit Semester (SKS) untuk siswa laki-laki dari keluarga kurang mampu secara finansial, tetapi berprestasi secara akademis. Sejak tahun 2004, SMART telah meluluskan 13 angkatan dengan total penerima manfaat sebanyak 717 siswa.
eTahfizh
Ekselensia Tahfizh School adalah program investasi sumber daya manusia yang diperuntukkan bagi anak-anak lulusan SMP/MTs sederajat yang memiliki kemampuan akademik, namun memiliki keterbatasan finansial. eTahfizh sendiri adalah sekolah nonformal setingkat SMA yang berfokus pada tahfizh, dirosah islamiyah, dan kepemimpinan dengan target hafalan santri sebanyak 30 juz dalam waktu 3 tahun.
Etos ID
Program Etos ID bekerja sama dengan puluhan universitas yang merupakan program investasi SDM strategis melalui peningkatan (improvement) dan pengembangan (development) kapasitas serta integritas pemuda (mahasiswa) sebagai penggerak pembangunan daerah menuju Indonesia berdaya. Pemuda-pemuda tersebut berasal dari keluarga kurang mampu yang lulus masuk PTN program Etos ID dan berkomitmen mengikuti program Etos ID selama 4 tahun. Mereka akan mendapatkan fasilitas uang saku, biaya UKT, pemetaan minat dan bakat, capacity building, social movement, dan akan dipersiapkan untuk berkontribusi membangun daerah pasca program.
Bakti Nusa and YOULEAD
Bakti Nusa dan YOULEAD merupakan program pengembangan kepemimpinan pasca kampus bagi aktivis mahasiswa. Program dimulai sejak tahun 2011 telah membina 10 angkatan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 518 aktivis yang tersebar di 22 PTN terbaik di 13 wilayah Indonesia. Aktivitas pembinaan dilakukan dalam tiga domain, yaitu pembinaan nasional, pembinaan wilayah, dan penugasan personal (menginisiasi leadership project, menerbitkan buku, menulis di media dan membina adik asuh, yaitu para mahasiswa di tingkat bawahnya). Para adik asuh ini tergabung dalam progam young leaders (Youlead). Sebanyak 200 adik asuh dari 70 kampus telah dibina dan lebih dari 200 gagasan social project diinisiasi oleh penerima manfaat Youlead dengan 57 leadership project digagas dan dikelola oleh Bakti Nusa.
Sekolah Guru Indonesia
Sekolah Guru Indonesia (SGI) adalah program pengaderan kepemimpinan untuk guru. Kebermanfaatan program SGI telah tersebar di 34 provinsi Indonesia dan telah membina 4.914 guru penerima manfaat langsung dan menjadi motor penggerak keberlanjutan manfaat kepada puluhan ribu guru lainnya. SGI menjalin kerja sama dengan Kemendikbudristek dalam program organisasi penggerak yang mendampingi 100 sekolah dan 600 guru di 11 kabupaten/kota. Lalu, bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar dalam program Temu Pendidik Nusantara. Juga bekerja sama dengan Telkom University dalam program Guru Literat Digital di Sumatra Selatan.
Sekolah Literasi Indonesia
Sekolah Literasi Indonesia (SLI) adalah program yang berfokus pada pengembangan budaya literasi di seluruh ekosistem pendidikan yang meliputi pendidikan formal, informal, dan nonformal. Sejak 2015 SLI telah mendampingi 192 sekolah dan 19 TBM yang tersebar di 20 provinsi serta 46 kota/kabupaten. Pendampingan program literasi tersebut telah menjangkau 3.816 guru selaku penerima manfaat langsung dan 35.980 siswa selaku penerima manfaat tidak langsung.
Kawan SLI adalah tim fasilitator program yang akan melaksanakan pelatihan dan pendampingan secara intensif di wilayah program. Selain itu, program ini membentuk komunitas sebagai output dengan terbentuknya minimal satu komunitas untuk masing-masing lingkup di satu wilayah program.
Komunitas Media Pembelajaran (Komed)
Komunitas Media Pembelajaran (Komed) merupakan program semiformal sebagai wadah bagi guru berinovasi dan berkarya dalam membuat ragam media pembelajaran.
Makmal Pendidikan
Makmal Pendidikan dimaknai sebagai laboratorium pendokumentasian yang menghasilkan perbaikan (improvement), pengembangan (development), serta inovasi program pendidikan dalam kerangka kesisteman prima, budaya riset, pengkajian holistik, dan upaya advokasi pendidikan yang berfokus pada Center of Educational Study and Advocacy (CESA). CESA adalah laboratorium kajian strategis pendidikan dan Quality Research and Development (QRD) yang menjalankan fungsi penjaminan mutu terhadap sistem kelembagaan, kualitas program, dan pengelolaan pengetahuan (dokumen) lembaga.