BANDUNG, JAWA BARAT — Indonesia sejak dahulu terkenal ke penjuru dunia dengan potensi pertaniannya yang sangat kaya. Potensi ini perlu diperhatikan secara lebih, guna mendorong perekonomian masyarakat terutama pada wilayah agrobisnis. Bahkan beberapa wilayah di Indonesia dikenal dengan lumbung pangan nasional yang mampu berperan penting dalam ketahanan pangan Indonesia.
Namun di beberapa sisi, potensi ini masih memiliki banyak sekali permasalahan terutama dalam pertanian hortikultura. Permasalahan ini membuat besarnya potensi tidak dapat dimaksimalkan untuk mendatangkan keuntungan bagi para petani khususnya di wilayah pedesaan. Teknik pertanian yang masih konvensional harus diberikan pembinaan guna memberikan kesejahteraan bagi para petani dalam mengelola pertanian.
“Jawa Barat ini secara geografis sebenarnya memiliki potensi di pertanian bahkan bisa disebut sebagai lumbung pangan nasional, namun potensi pertanian ini hanya difokuskan dalam pola pertanian padi. Di sisi lain kita mendapatkan permasalahan di pertanian hortikultura, setelah kami melakukan riset mendalam, ternyata permasalahannya adalah para petani hanya merupakan petani penggarap dari lahan milik orang kota, dan ada masalah pola pertanian yang masih tradisional sehingga masih membutuhkan pembinaan,” ucap Aca Sujana selaku Supervisor Program Dompet Dhuafa Jawa Barat.
Melihat permasalahan ini, Dompet Dhuafa bersama Prudential Syariah mencoba berinovasi salah satunya dengan menghadirkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa di Bidang Pertanian Holtikultura melalui Teknik Green House pada program Desa Tani yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat di kawasan Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (29/9/2021). Dengan membangun Green House berukuran 250 meter persegi, para petani mendapatkan pembinaan tetang bagaimana pertanian modern.
“Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa di Bidang Pertanian Holtikultura, Desa Tani kita tidak hanya memberikan sarana produksi seperti bibit tapi kita juga membangun sarana lain seperti Green House untuk meningkatkan hasil produksi. Paling terpenting juga kita memberikan pendampingan secara penuh untuk mengedukasi para petani agar lebih modern dan mampu mendatangkan keuntungan lebih dari pertaniannya. Bahkan kita juga menyiapkan pasar untuk menampung hasil pertanian mereka agar tersalurkan,” lanjut Aca.
Ada 6 (enam) Green House yang dibangun berkat kolaborasi Dompet Dhuafa bersama Prudential Syariah. Dengan teknik pertanian seperti ini hasil yang didapatkan sebanding dengan 1000 meter persegi pertanian konvensional bahkan lebih. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan lebih kepada para petani terutama bagi mereka yang belum memiliki lahan pribadi. Dengan adanya program ini tentu sangat disyukuri oleh para petani lokal yang berada di Desa Cibodas, selain mendapatkan lahan untuk pertanian mereka juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang nantinya akan di aplikasikan secara mandiri di lahan milik mereka masing-masing.
“Awalnya kita punya 12 petani binaan untuk program Desa Tani ini, dengan berjalannya waktu sekarang alhamdulillah di antara para petani binaan tersebut sudah ada yang mandiri mengelola dengan lahannya sendiri. Alhamdulilllah program ini dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan bagi para petani binaan seperti mereka. Berkat adanya penguatan dari donatur seperti Prudential Syariah membantu penguatan program Desa Tani ini, dari tadinya hanya ada 1,2 (satu koma dua) hektar sekarang kita punya 2 (dua) hektar lebih lahan garapan,” pungkas Aca.
Penguatan program Desa Tani yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat berdampak besar bagi perluasan manfaat bagi para petani. Menurut data yang tercatat oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat, sekarang sudah ada 54 (lima puluh empat) penerima manfaat yang mendapatkan pembinaan dalam program tersebut, dan enam di antaranya mengelola Green House hasil donasi dari Prudential Syariah dengan menanam tiga jenis sayuran hortikultura seperti Tomat Beef, Horenzo, dan Beetroot. Mudah-mudahan nantinya program Desa Tani ini akan diperluas lagi di wilayah-wilayah lainnya.
“Saya sudah beberapa kali berganti profesi dan keinginan saya itu sebetulnya ingin menjadi petani karena keluarga saya yang memang semuanya petani. Tapi karena tidak punya lahan pribadi dan pengetahuan bagaimana memaksimalkan lahan pertanian, kadang pendapatan dari hasil panen tidak bisa mencukupi semua kebutuhan. Dengan adanya program Desa Tani ini saya bisa menggarap lahan di Green House dari Prudential Syariah dan diajarkan bagaimana bertani dengan cerdas dan modern, hasilnya juga ternyata bisa lebih banyak dari sebelumnya” jelas Mamat Rahmad salah satu penerima manfaat yang mengelola Green House dari Prudential Syariah. (Dompet Dhuafa / Arlen)