CIANJUR, JAWA BARAT — Dompet Dhuafa melalui tim Respons Darurat Pendidikan (RDP) Lembaga Pengembangan Insani (LPI) menggelar Lokakarya Sekolah Ceria bagi 110 guru penyintas bencana gempa bumi Cianjur. Acara ini berlangsung selama 2 (dua) hari, Jumat-Sabtu (6-7/1/2022) di 2 (dua) titik berbeda, yakni di SDN Kembang Manis 2 Desa Padaluyu, Kec. Cugenang dan Sekolah Alam Insan Desa Cijedil, Kec. Cugenang.
Salah satu relawan RDP yang bertugas, Dedi Sanjaya menyebutkan, lokakarya ini merupakan salah satu program recovery pascabencana gempa bumi Cianjur untuk membantu memulihkan semangat para guru untuk kembali mengajar.
Beberapa materi yang disampaikan adalah tentang Leadership Development Program (LDP), Manajemen Sekolah Ceria, Budaya Literasi, dan Pembelajaran Sekolah Ceria.
Sedangkan trainer-nya adalah Andi Ahmadi sebagai seorang budayawan literasi, M. Shirli Gumilang sebagai trainer pembelajaran Sekolah Ceria, Rizki Aulia dan Ricky Hardiansyah untuk LDP, dan Agung Pardini untuk mengisi materi Manajemen Sekolah Ceria.
“Lokakarya Sekolah Ceria hari pertama di dua titik sekaligus, yaitu SDN Kembang Manis 2 dan Sekolah Alam Islam JNR. Sebanyak 110 peserta mengikuti kegiatan lokakarya yang diadakan Tim Relawan Darurat Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani DD (RDP LPI DD) batch pertama selama dua hari,” tulisnya dalam laporan melalui pesan singkat, pada Jumat (6/1/2023).
Di saat bersamaan, selain sedang menjalankan program pendidikan, Dompet Dhuafa pada fase recovery gempa Cianjur ini juga sedang membangun beberapa fasilitas umum seperti MCK dan musala. (Dompet Dhuafa/Muthohar)