SUKABUMI — Jelang Iduladha 1444 H, Dompet Dhuafa mengerahkan Tim Quality Control (QC) hewan kurban ke peternakan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada 5—7 Juni 2023. Di sana, Tim QC Dompet Dhuafa melakukan pengecekan kualitas dan memastikan ketersediaan hewan kurban doka (domba/kambing) untuk Lebaran Kurban yang akan datang.
Dalam prosesnya, Tim QC bersama Koperasi Riung Mukti (mitra pemberdayaan ternak binaan Dompet Dhuafa sejak tahun 2009), melaksanakan teknis pengecekan kondisi kesehatan, mengukur dan atau menimbang bobot, serta menyortir hewan kurban di kandang.
Hal tersebut dilaksanakan agar hewan kurban sesuai ketentuan syariat Islam dan standar Dompet Dhuafa dalam pelaksanaan Program Tebar Hewan Kurban (THK) 2023. Pun mengawal amanah para donatur/pekurban yang berkurban melalui Dompet Dhuafa agar senantiasa #SatuKurbanBanyakManfaat.
Baca juga: Dompet Dhuafa Tingkatkan Aspek Digital Tebar Hewan Kurban Lewat Sistem KIS, Ini 3 Keunggulannya
Quality Control hewan kurban dilakukan di banyak titik lokasi di Sukabumi. Antara lain di Desa Pulosari, Desa Palasari Girang, Desa Adununggal, juga Desa Batu Gajah, Kecamatan Kalapanunggal.
“QC hewan kurban kami lakukan di beberapa kandang yang tersebar di beberapa titik Desa wilayah Sukabumi. Dengan target QC hewan kurban sebanyak 385 hewan doka. Wilayahnya asri banyak sawah, perbukitan, dataran tinggi, jadi udaranya dingin,” ungkap Ghufron, Tim Dakwah Nasional Dompet Dhuafa selaku Koordinator QC THK di Sukabumi, Senin (5/6/2023).
Hari kedua, cuaca hujan sejak pukul 06.00 pagi. Meski begitu, Tim QC Dompet Dhuafa tetap melaksanakan QC hari itu, sejak pagi hingga malam hari. Tim QC pun harus melewati jalur berkelok khas perbukitan. Salah satunya Desa Batu Gajah, merupakan dusun yang berada di sebuah pedalaman. Masuk lebih jauh, Tim Dompet Dhuafa harus menuju salah satu kandang yang ada di atas bukit.
Baca juga: Mengingat Perjalanan QC THK Dompet Dhuafa di Pedalaman NTT Tahun 2022 Silam
“Kami bermukim di Yayasan Baet El Anshar, Kampung Pasir Alwi, Desa Palasari Girang, Kecamatan Kalapanunggal. Merupakan sebuah sekolah/madrasah yang didirikan berkat niat mulia dan pemberdayaan ternak koperasi Riung Mukti. Kami juga melakukan QC malam hari di Desa Palasari Girang dan dilanjutkan keesokan pagi harinya di Desa Batu Gajah,” aku Ghufron.
“Ini yang unik dan berkesan bagi kami. Jalur bebatuan dan menanjak. Perjalanan terbayar oleh warga Desa Batu Gajah yang sangat ramah. Sesampainya di sana, kami disambut dengan hangat, terlebih di setiap kandang, warga selalui menyiapkan teh hangat,” tambahnya.
Dengan ragam faktor yang ada tersebut, Kecamatan Kalapanunggal menjadi salah satu lokasi tepat sasaran untuk terlaksananya Lebaran Kurban dalam pemberdayaan dan distribusi Program THK. Ustaz Harun selaku Ketua Koperasi Riung Mukti, mengatakan bahwa melalui pemberdayaan ternak, Dompet Dhuafa membuka mata dan mengetuk hati warga Kalapanunggal. Dompet Dhuafa telah melihat dan membantu potensi mereka.
Baca juga: Bersama DANA, Dompet Dhuafa Mudahkan Umat Tunaikan Kurban Lewat Kanal Digital
“Mulanya potensi di sini hanya pertanian. Lahan, cuaca, dan air sangat mendukung. Dompet Dhuafa hadir di sini sejak tahun 2009, membuka potensi kami melalui pemberdayaan ternak domba/kambing. Awalnya itu hanya 3 kelompok ternak di 2 kecamatan. Sekarang ada 9 kelompok ternak di 3 kecamatan, sudah sekitar 9.000 doka tersalurkan. Alhamdulillah, dari ternak kami bangun madrasah sejak 2018,” ungkap Ustaz Harun. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)