Respon Banjir Cilacap, Dompet Dhuafa Sinergi dengan Tim Relawan Gabungan

 

CILACAP- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cilacap Jawa Tengah sejak beberapa hari yang lalu menyebabkan wilayah sekitar Kecamatan Sidareja terendam banjir. Akibat banjir tersebut, sekitar  209 kk kini mengungsi ke tempat aman di 15 titik posko pengungsian. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 1 meter hingga 2,5 meter.

Merespon bencana alam yang tengah terjadi, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) telah menerjunkan tim relawan kemanusian. Sejak Kamis (25/12), tim relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa bersinergi dengan tim relawan gabungan di antaranya  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, relawan mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), STIKES Harapan Bangsa Purwokerto, Persatuan Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia (PBMTI) Cilacap dan relawan lokal setempat, terjun langsung untuk membantu warga korban banjir di Dusun Sidamulya, salah satu wilayah yang berdampak banjir.

Imam Baihaqy, salah satu relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa saat menyampaikan informasi terkini dari relawan lokal setempat menuturkan, bantuan obat-obatan sangat dibutuhkan oleh warga korban banjir, baik yang berada di posko pengungsian, maupun yang bertahan di rumahnya masing-masing. Berbagai keluhan penyakit mulai dirasakan sejumlah warga seperti, batuk, flu, demam, asam urat, pusing, dan asma.

“Terutama obat gatal-gatal, banyak warga yang mulai mengalami gangguan pada kulitnya akibat terkena genangan banjir,” ujarnya menyampaikan pada Kamis (25/12).

Lebih lanjut Imam menuturkan, saat ini tim relawan gabungan fokus pada warga yang belum mengungsi. Karena pemerintah setempat berfokus pada warga yang telah mengungsi.

Selain obat-obatan, warga korban banjir juga mengharapkan bantuan logistik berupa sembako seperti gula, kopi, teh, beras. Bantuan berupa perlengkapan bayi dan perempuan juga sangat dibutuhkan warga.

 Sejak kamis (25/12) Dompet Dhuafa telah menggulirkan bantuan berupa sembako untuk dapur umum, menggelar kegiatan sekolah ceria, dan mendroping makanan berupa roti dan nasi ke rumah-rumah warga korban banjir yang terisolir dengan menggunakan perahu karet. (uyang)