Respon Cepat Dompet Dhuafa untuk Banjir DIY

YOGYAKARTA — Diguyur hujan lebih dari 24 jam, mengakibatkan banjir dan longsor di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, pada Minggu (17/3/2019). Sekitar 5.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, lantaran curah hujan yang masih belum stabil. Kecamatan Imogiri, Bantul, menjadi wilayah paling terdampak akibat bencana banjir dan longsor tersebut. Dua orang dinyatakan meninggal dan dua lagi masih dalam status hilang.

Dompet Dhuafa melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta bekerja cepat merespon bencana yang ada. Tim evakuasi telah diturunkan untuk membantu mobilisasi evakuasi warga. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerjunkan tim kesehatan untuk mengantisipasi warga yang membutuhkan pertolongan medis.

Banjir juga mengakibatkan warga yang mengunsi tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makan dan minum. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa ikut menerjunkan tim untuk membentuk dapur umum. Balai serbaguna Karangtalun, Imogiri, Bantul, menjadi pos pengungsian korban banjir sekaligus dapur umum Dompet Dhuafa. Dapur umum tersebut sanggup menyediakan sekitar 300 porsi dari setiap waktu makan.

“Sejumlah itu, cukup untuk kebutuhan logistik para pengungsi dan warga terdampak banjir di kecamatan Imogiri Bantul,” ujar Bambang Edy Prasetyo, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Walau banjir telah reda, namun masyarakat masih belum beraktivitas seperti biasa. Genangan air dan hujan yang bisa kapan saja datang membuat warga khawatir. Oleh karena itu, tim Dompet Dhuafa masih tetap bersiaga untuk beberapa waktu kedepan hingga kondisi dirasa normal kembali.

“Hujan memang sudah reda, tapi air masih menggenangi beberapa daerah. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian warga belum dapat memenuhi kebutuhan logistik keluarganya secara mandiri,” tambah Bambang. (Dompet Dhuafa/Zul)