AGAM, SUMATRA BARAT — Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat telah mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14:54 WIB. Hingga Kamis (7/12/2023) siang, jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Marapi telah mencapai 22 orang, dan seluruhnya adalah pendaki. Sementara itu, korban lainnya masih dalam proses evakuasi dan pencarian oleh tim respons bencana.
Sebagai respons atas bencana alam ini, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) di Singgalang mengerahkan personel sebagai tim assesment. Tim tersebut dikerahkan guna mengumpulkan informasi terkait situasi terkini dan hal apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu warga sekitar yang hingga kini masih dalam keadaan darurat.
Sejauh ini, Tim DMC Dompet Dhuafa telah membagikan sejumlah masker kepada anak-anak dan warga sekitar Gunung Marapi. Masker medis digunakan untuk menghindari risiko ISPA yang mungkin akan dialami ketika abu vulkanik terus keluar.
Baca juga: Edukasi Kapasitas Tanggap Darurat Erupsi Merapi Guna Penanggulangan Bencana
Selain itu, tim juga membuka Pos Hangat yang berlokasi di Jalur Pendakian Gunung Marapi dan sebanyak 40 jiwa telah menjadi penerima manfaatnya.
Tak berhenti sampai di situ, Tim DMC Dompet Dhuafa juga terlibat dalam proses evakuasi bersama dengan tim gabungan yang berasal dari lintas tim rescue, guna menyisir dan menemukan penyintas erupsi yang masih belum ditemukan.
“Tim menuju titik pencarian Gunung Marapi bersama tim relawan gabungan,” lapor Rizky Ilham Hidayat selaku tim Dompet Dhuafa Singgalang di lokasi bencana.
Baca juga: Info Terkini Progress Pembangunan Huntara, Hunian Layak Untuk Penyintas Erupsi Semeru
BNPB setempat juga telah mengeluarkan imbauan untuk warga di sekitar Gunung Marapi untuk menjauh dan mengungsi sementara demi keselamatan dan juga pencegahan. Agar apabila erupsi lanjutan terjadi, masyarakat lebih aman. Batas aman yang ditetapkan oleh BNPB dari darurat erupsi Gunung Marapi sendiri adalah radius 3 Km.
Proses pencarian terhadap penyintas erupsi yang hilang juga masih terus dilakukan. Kemungkinan, ada puluhan pendaki yang masih terisolasi dari erupsi yang sudah menyelimuti nyaris seluruh bagian Gunung Marapi.
Dampak erupsi Gunung Marapi masih terus berlangsung. Terpantau hujan abu vulkanik masih terjadi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang merupakan area terdekat dari lokasi bencana erupsi. BNPB setempat mengabarkan bahwa warga sekitar area erupsi saat ini sangat membutuhkan masker untuk mengantisipasi ISPA akibat abu vulkanik erupsi yang masih muncul.
Berdasarkan data yang dihimpun, dampak yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebaran hujan abu vulkanik saja, namun juga hujan abu yang disertai batu. Adapun wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik mencakup empat wilayah kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bangun Sumur Bor untuk Pengungsi Terdampak Erupsi Semeru
“Wilayah yang dilaporkan terdampak hujan abu disertai batu terjadi di Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek,” tulis dalam rilis resmi BNPB.
Anak-anak dan lansia di sekitar Gunung Marapi yang merupakan kelompok rentan terus terancam dampak dari abu vulkanik erupsi yang bisa saja akan menimbulkan penyakit ISPA jika tidak ditangani dengan serius dan dilakukan antisipasi dengan baik. Sahabat Baik, mari rapatkan barisan dan haturkan doa untuk penyintas erupsi Gunung Marapi. (Dompet Dhuafa/DMC/FZN)