JAKARTA — Dompet Dhuafa bersama Titimangsa sukses menggelar Teater Musikal bertema kemanusiaan “Tanah Yang Terpenjara” #LantangkanSuarauntukPalestina pada Kamis (3/10/2024), di Gedung Kesenian Jakarta. Teater yang memadukan seni peran, tarian, dan puisi ini dikemas menjadi sebuah karya yang apik nan ciamik, sehingga berhasil membuat penonton hanyut dalam suasana.
Pementasan pertama dengan tema kemanusiaan, yang mengangkat genosida di Tanah Para Nabi itu berhasil menggugah penonton. Melalui kisah masyarakat Gaza, Palestina, mereka merasakan kepedihan, derita, dan kecemasan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di sana.
Melalui teater musikal ini, Dompet Dhuafa menggaungkan kembali terkait peristiwa 7 Oktober 2023, tetapi juga menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus menyuarakan dukungan bagi Palestina. Pada malam pementasan, ribuan mata menyaksikan bagaimana Dompet Dhuafa bersama pemerintah, mitra kebaikan, MPZ, volunteer, KOL dan influencer bersatu padu untuk meringankan derita Palestina. Dengan hati yang penuh empati, mereka berdiri bersama, membawa harapan di tengah kesedihan yang mendalam.
Sejak awal pementasan, Palestina digambarkan tenang seolah mencerminkan kedamaian yang juga dimiliki Indonesia. Ketika bom mulai digambarkan, penonton seakan terbawa ke tengah-tengah konflik, merasakan seolah mereka ada di sana. Penampilan yang kuat, puisi yang mendalam, dan tarian yang penuh ekspresi berhasil menyampaikan pesan dengan sangat nyata.
Baca juga: Dari Tanah Yang Terpenjara: Seruan Tak Terpadamkan Perjuangan Rakyat Palestina
Farhana dan Salwa mengapresiasi pertunjukkan ini bahwa menyuarakan kebenaran juga bisa dilakukan melalui seni, selain itu mereka merasa semangatnya kembali untuk terus menyuarakan Palestina.
“Betul-betul seperti terbawa suasana di dalamnya, di awal langsung dihadirkan tokoh Hasan dan Abdel itu sangat membekas di saya, dan saya bangga banget akhirnya seniman Indonesia yang berani bersuara, semakin ke sini semakin banyak yang bersuara. Palestina itu terlihat hancur tapi dibalik itu bisa membangkitkan semangat orang-orang di luarnya, justru mereka banyak sekali memberikan pelajaran untuk berjuang,” ujar Salwa
“Ada rasa bersalah karena semakin surut berita tentang Palestiba, bahkan di media sosial juga jadi makin jarang. Nah Alhamdulillah hari ini jadi diingatkan kembali kalau perjuanagn itu belum selesai, dan jadi bangkit lagi semangatnya apalagi di kasih perasaan di tengah-tengah perang itu, jadi kebayang perjuangannya orang-orang Palestina jadi benar-benar rasa takut itu ada, sedih itu ada pokoknya ga berhenti nangis.,” sambung Farhana.
Selain pementasan teater, beberapa booth didirikan untuk mendukung program kemanusiaan bagi Palestina, di antaranya booth Buku Sejuta Surat untuk Palestina, DMC Dompet Dhuafa, Palestina.id, dan BSI. Berdasarkan pantauan tim Dompet Dhuafa, sekitar pukul 19.30 WIB, antrean pengunjung memanjang dari pintu masuk hingga panggung pementasan, menandakan antusiasme dan kepedulian dari masyarakat untuk Palestina.
Corner yang tak kalah ramai dikunjungi adalah booth buku Sejuta Surat untuk Palestina, Dompet Dhuafa bersama Gueari Galeri mempersembahkan buku Sejuta Surat untuk Palestina, sebuah antologi yang menghadirkan 75 karya terpilih berupa surat, puisi, ilustrasi dan foto. Antologi ini merupakan hasil kolaborasi dengan hampir 400 kontributor muda yang menyuarakan harapan, doa dan keteguhan hati anak muda untuk mendukung kemanusiaan.
Di akhir sesi, Dompet Dhuafa memberikan apresiasi kepada para kolaborator yang selama ini setia mendukung upaya kemanusiaan untuk Palestina. Mitra-mitra kebaikan ini, yang terdiri dari perusahaan, MPZ, instansi pendidikan, dan berbagai pihak lainnya, telah berperan penting dalam meringankan beban masyarakat Palestina.
Baca juga: Teater Tanah yang Terpenjara Titimangsa feat Dompet Dhuafa
Tokopedia menjadi salah satu mitra kebaikan yang mendapatkan penghargaan Mitra Donasi Kemanusiaan Palestina, diwakili Desi Anggraini, ia mengungkapkan Tokopedia bersama Dompet Dhuafa terus mendukung kemanusiaan di Palestina.
“Saya dari Tokopedia datang untuk mendukung acara Tanah Yang Terpenjara dari Dompet Dhuafa dan Titimangsa, saya senang sekali untuk hadir, Alhamdulillah di sini saya pribadi dan perwakilan Tokopedia sangat mendukung gerakan aksi kemanusiaan untuk Palestina dan kami juga sangat peduli krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini di Palestina, bersama-sama kita hadir untuk misi kemanusiaan ini,” ujar Dessy.
Kementerian Luar Negeri memberikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa atas kontribusinya dalam mendukung Palestina melalui berbagai program kemanusiaan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih, kami juga mengapresiasi kerja keras Dompet Dhuafa dan rekan-rekan yang lain, dalam rangka bersinergi dengan kerja-kerja yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam membantu Palestina untuk mencapai cita-cita kita bersama meraih kemerdekaanya, kita harus mendorong juga tetap menekan kepada semua pihak agar Palestina bisa duduk secara equal seperti bangsa yang lain yang berdaulat, merdeka dan membangun negerinya sendiri,” ujar Muhsin Syihab, Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Anndini Dwi Putri
Penyunting: Dhika Prabowo