JAWA TIMUR — Sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri kepada masyarakat, Rumah Sakit Hasyim Asy’ari (RSHA) yang berada di Jl Cukir-Parkir Makam Gus Dur, Kwaron, Diwek, Jombang, menggelar donor darah bagi masyarakat sekitar pada Kamis (3/8/2023).
Kepala Bidang Humas dan Marketing RSHA, Popin Rudiatin Meiningsih menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya memenuhi stok kantong-kantong darah untuk wilayah Jombang. Pihak pelaksana menyiapkan target alokasi sebanyak 100 orang pendonor. Dari target itu, sebanyak 72 orang dinyatakan lolos skrining dan menjalani proses pendonoran darah.
“Alhamdulillah, sebanyak 72 pendonor mampu kami serap dari target 100 orang. Kegiatan ini berkerja sama dengan PMI Jombang dalam upaya pemenuhan stok darah di wilayah Jombang dan sekitarnya,” ujarnya.
Baca juga: Menilik Perjalanan Berdirinya RS Hasyim Asy’ari Tebuireng
Dengan ikut berdonor darah, maka pendonor juga telah melakukan kegiatan kemanusiaan, yakni turut membantu pasien-pasien yang membutuhkan darah. Popin pun menegaskan bahwa kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan dan kepedulian masyarakat Jombang terhadap saudara-saudaranya. Selain itu, hadirnya RSHA juga menjadi wujud kebermanfaatan dana-dana filantropi Islam.
“Kami berharap dengan kegiatan donor darah bekerja sama dengan PMI Jombang dapat menumbuhkan kepedulian dan kebermanfaatan untuk sesama. Begitu pun dengan wujud terbangunnya Rumah Sakit Hasyim Asy’ari (RSHA) ini sebagai upaya membangun kepedulian, kebermanfaatan serta menumbuhkan energi positif bagi masyarakat sekitar,” tambah Popin.
Para pendonor tampak silih berganti berdatangan guna melakukan pengambilan darah. Fasilitas yang nyaman serta pegawai yang selalu komunikatif membuat para pengunjung merasa nyaman dan aman. Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah satu pendonor yang juga mengunjungi Rumah Sakit Hasyim Asya’ri.
Baca juga: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin Tinjau RS Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jombang
“Semoga Rumah Sakit Hasyim Asy’ari dapat mewujudkan layanan kesehatan yang adil dan merata terutama bagi pasien duafa. Dengan fasilitas yang mumpuni sebagai rumah sakit, ditambah dengan tenaga profesional, dapat mewujudkan rumah sakit ini bertaraf nasional serta dapat mengakses masyarakat dari semua kalangan,” ujar Anto, salah satu pendonor. (Dompet Dhuafa/RSHA/Muthohar)