INDRAGIRI HILIR, RIAU — Semburat mentari berwarna oranye mulai menerpa sebuah rumah yang berdiri kokoh di antara pepohonan dan perkebunan kelapa sawit di Desa Palas, Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir. Menjadi pagi yang penuh semangat bagi Hafni Salsabila (12), salah satu siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Huda Desa Pulau Palas yang sejak pagi sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Ia kemasi peralatan sekolah dan melaju dengan sepeda kesayangannya untuk menyambut sesuatu yang ia telah nanti sejak lama. Ia kayuh pedal sepeda dengan jarak sekitar dua kilometer. Menyusuri jalan berbatu, tak sedikit Hafni harus mengendalikan sepedanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari lubang-lubang akibat jalan yang rusak.
Tepat pukul 08.00 WIB, Kamis (18/07/2024), Hafni dan seluruh siswa-siswi dari MIS Nurul Huda Desa Pulau Palas telah berkumpul untuk menyambut tamu-tamu undangan yang hadir hari itu. Pasalnya hari ini merupakan peresmian dua lokal (kelas) baru di MIS Nurul Huda.
Baca juga: Siswa MHIS Ikut Aksi Kolaborasi Milenial Bangun Sekolah di Kampung Gunung Batu
Ya, setelah lebih dari 30 tahun berdirinya, bangunan sekolah MIS Nurul Huda akhirnya mengalami renovasi pembangunan. Renovasi MIS Nurul Huda di Desa Palas merupakan bantuan dari amanah donatur Dompet Dhuafa yang dikelola melalui program pendidikan-gerakan Milenial Bangun Sekolah (MBS) bersama Dompet Dhuafa Riau.
Dua lokal berhasil dibangun dalam kurun waktu enam bulan sejak bulan November 2023 lalu. Hal tersebut tentu menjadi kabar yang membahagiakan untuk para siswa dan guru MIS Nurul Huda. Kelas baru tersebut akan digunakan untuk lokal 6, sedangkan ruang sebelahnya untuk lokal 5, karena pelajaran untuk kelas tinggi cukup banyak. Dengan harapan tinggi agar para siswa dan guru dapat lebih layak dan berkualitas dalam proses belajar-mengajar.
Jauh sebelum hari itu, puluhan tahun para siswa dan guru MIS Nurul Huda belajar-mengajar dalam bangunan sekolah yang sesak. Bagaimana tidak? Sekolah itu hanya memiliki tiga ruang kelas, setiap ruangan diisi oleh tiga kelas berbeda yang hanya berbatas triplek, sebagai ruang belajar-mengajar, pun ruang kantor guru. Dinding, jendela serta lantai juga beralaskan kayu.
MIS Nurul Huda juga sering kali terendam banjir. Jalan menuju sekolah juga tertutup air. Halamannya, yang dulu hanya ditumpuk dengan sabut kelapa untuk mengurangi kadar air, kini lebih baik. Para siswa dan guru dulu tidak bisa memakai sepatu seperti sekarang, hanya memakai sandal jepit atau bahkan tanpa alas kaki. Sepatu dibawa dalam plastik dan baru dipakai saat di sekolah. Bahkan mereka sempat tidak melakukan upacara untuk beberapa waktu, lantaran halamannya terendam banjir setinggi mata kaki.
“Sekolahnya bersekat-sekat, kalau belajar itu berisik jadi keganggu, jadi tidak fokus belajar. Kadang juga banjir ketika hujan di jalan menuju sekolah dan di lapangan. Kalau tidak hujan kadang air pasang. Waktu banjir dulu tidak upacara karena airnya sampai atas mata kaki. Pas datang (ke sekolah) sih, sepatunya pakai di kelas dari rumah tidak pakai sepatu tapi pakai sendal, sampai ke kelas baru pakai sepatu,” sebut Hafni.
Baca juga: Bersama Dompet Dhuafa, Komunitas Ngakarya Lelang Karya, Bantu Bangun Sekolah di Pelosok
Tentu saja, kondisi ini sangat mengganggu, terutama karena kegiatan belajar-mengajar di ruangan yang hanya dipisahkan oleh triplek tipis. Situasi ini membuat proses mengenyam pendidikan tidak nyaman, terutama karena suara dari kelas sebelah sering kali nyaring.
Namun hal tersebut tak menyurutkan tekad Hafni dan teman-temannya untuk terus menuntut ilmu. Hafni sendiri memiliki mimpi untuk menjadi seorang Ustazah. Menjadi satu-satunya sekolah di Desa Pulau Palas, MIS Nurul Huda tentunya menjadi harapan bagi masyarakat sebagai dasar sebuah pendidikan.
“Lagi pula juga saya juga mau sekolah, ada yang ingin dicapai, mau jadi Ustazah. Saya sudah tamat Al-Qur’an, mau mendalami agama dan pembacaan Al-Qur’an juga, ingin bantu orang bisa ngaji,” tambah Hafni.
“Perasaannya sekarang sangat senang, karena bisa belajar dengan fokus dan bisa belajar dengan teman-teman. Senang dan bahagia. Terima kasih donatur Dompet dhuafa, karena telah membangun gedung sekolah MIS Nurul Huda,” imbuh Hafni.
Kelas baru yang kini berdiri kokoh diresmikan secara langsung oleh pihak Dompet Dhuafa bersama PJ. Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Herman, SE. MT., yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Herman turut mengapresiasi gerakan milenial dan program Dompet Dhuafa yang sudah sangat peduli dengan pendidikan di Indonesia di pedalaman.
“Kaum milenial hari ini melalui Dompet Dhuafa sudah duluan memikirkan tentang pembuatan ruang kelas baru, dan ini sifatnya berkelanjutan dan berkesinambungan. Dan dari kaum gen milenial ini, jadi pembelajaran bahwa yang seperti ini banyak manfaatnya untuk masyarakat, sehingga ini juga memicu untuk kaum milenial yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir ini agar terpikir juga untuk bergerak seperti Dompet Dhuafa melakukan gerakan-gerakan yang banyak bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Herman saat diwawancarai tim Dompet Dhuafa.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bangun Sekolah Darurat Pasca Gempa Aceh
Selain itu, Majelis Guru MIS Nurul Huda, Siti Munawarah (37) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas bantuan dari Dompet Dhuafa. Berkat bantuan ini, sekolah mereka dapat dibangun dengan lebih layak, termasuk dua ruang kelas baru. Anak-anak kini bisa belajar dengan nyaman di kelas yang lebih luas, tanpa gangguan suara dari kelas sebelah. Anak-anak pun sangat senang dan antusias dengan adanya kelas baru tersebut.
“Harapan saya semoga sekolah kami bisa berkembang lagi baik itu dari segi materi pembelajaran, kualitas para guru kemudian dari pembangunan, mudah-mudahan lebih meningkat lagi. Dan untuk para siswa semoga bisa belajar lebih nyaman, lebih aman dan lebih fokus lagi dalam belajar ke depannya. Tentunya kita lebih semangat lagi dalam mengajarnya, apalagi kita sudah tidak tercampur dengan suara yang di luar jadi kita bisa lebih fokus, untuk membersamai anak-anak supaya mereka lebih fokus juga dan tidak terganggu dengan kondisi luar,” ungap Siti Munawarah.
Melalui program Milenial Bangun Sekolah, Dompet Dhuafa bukan hanya memberikan bantuan kelas saja, namun juga memberikan bantuan yang berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Hendi Mardika.
“InsyaAllah dengan bantuan dua kelas ini akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh adik-adik yang ada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda. Harapan kami, kita tidak hanya membangun fisik untuk sekolah ini kita akan juga berikan pendampingan melalui beberapa program dengan Dompet Dhuafa, terkait dengan bagaimana pengelolaan ataupun berkaitan dengan pembelajaran yang ada di sekolah ini juga bagaimana guru-guru juga mendapatkan pelatihan,” kata Hendi.
Potret generasi penerus negeri ada di pundak mereka yang sedang berjuang belajar meski dengan ruang kelas yang jauh dari kata wajar. Dengan semangat #BersamaUntukSesama ayo BANTU SEKARANG wujudkan kelas belajar yang nyaman untuk anak-anak penerus generasi bangsa! (Dompet Dhuafa)
BANGUN SEKOLAH DI PELOSOK
Teks dan foto: Anndini
Penyunting: Dhika Prabowo