SERANG, BANTEN — Dompet Dhuafa Banten melalui salah satu program unggulannya yaitu Rumah Momong terus berupaya meningkatkan kemampuan para ibu yang berdaya bagi keluarga dan lingkungan. Rumah Momong sendiri adalah salah satu program besutan Dompet Dhuafa Banten yang memberikan ruang bagi para ibu untuk mendapatkan edukasi mendalam terkait pengasuhan anak dan keluarga yang berlokasi di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Kali ini Rumah Momong berupaya untuk meningkatkan perekonomian para ibu penerima manfaat dengan meluncurkan produk kudapan dari olahan jamur, pada Kamis (24/3/2022). Bahan baku jamur tersebut juga merupakan hasil pemberdayaan para ibu dari Rumah Momong yang ditanam secara organik di pekarangan rumah mereka.
Adanya pengolahan jamur ini diharapkan mampu membantu memberikan pemasukan tambahan bagi suami mereka masing-masing yang didominasi sebagai buruh pabrik dan pekerja bangunan. Para ibu pun sangat bersemangat dengan adanya kegiatan ini, hal itu terlihat jelas dengan tingginya antusias mereka saat mengikuti pelatihan budidaya jamur hingga bersama-sama mengolah hasil panen menjadi jamur crispy.
Sartinah salah satu penerima manfaat dari Program Rumah Momong Dompet Dhuafa Banten sebelumnya adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi selama kurang lebih 7 (tujuh) tahun. Dirinya terpaksa meninggalkan anak-anaknya karena ingin meningkatkan taraf hidup keluarganya. Pendapatan suaminya yang tidak menentu sebagai seorang pekerja bangunan membuat Sartinah juga harus membantu membanting tulang hingga ke Timur Tengah.
“Dari sebelum menikah saya sudah bekerja di Arab Saudi, waktu lahirnya anak pertama saya pulan setelah itu saya berangkat lagi ke luar negeri. Tetapi ketika anak yang ke-2 (dua) lahir saya tidak bisa melepasnya sendiri karena tidak ada yang merawat. Pemasukan suami juga tidak menentu, ya namanya juga tukang pasti kan tunggu ada yang panggil untuk kerja di proyek,” jelas Sartinah.
Adanya pengolahan jamur crispy ini memberikan angin segar bagi Sartinah dan keluarga untuk mendapatkan pemasukan tambahan tanpa harus meninggalkan tanah air. Sartinah juga mengungkapkan dirinya sebenarnya tidak ingin meninggalkan keluarganya andai saja ada pemasukan yang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua buah hatinya.
“Sebenarnya kalau ada pekerjaan yang bisa mendatangkan pemasukan untuk kebutuhan anak-anak saya pasti saya lebih memilih untuk tetap di sini. Saya juga ingin merawat anak-anak saya yang masih kecil-kecil secara langsung dan tidak harus dititipkan ke sanak saudara. Maka dari itu saya senang sekali ada pelatihan sekaligus produksi jamur crispy di sini, jadi bisa buat tambahan anak-anak jajan atau lain-lain,” pungkasnya.
Secara jangka panjang, Rumah Momong akan melakukan pendampingan aktivitas pendampingan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan para ibu agar mampu berdaya secara sosial dan ekonomi. Produksi jamur cirspy ini akan menjadi unit usaha yang akan terus dikembangkan melalui berbagai kanal guna memasarkan produk asli buatan tangan para ibu.
“Nantinya produk ini akan kami pasarkan ke seluruh jejaring kami yang ada di Indonesia khususnya Provinsi Banten. Produk ini alhamdulillah mendapat sambutan baik dari masyarakat bahkan sudah banyak yang memesan sebelum launching. Ke depannya kita akan kembangkan bagaimana produk ini mampu memenuhi permintaan pasar dan tentunya berinovasi dengan produk kudapan lainnya tentunya khas Banten,” jelas Tirta Rahayu selaku Managing Director Rumah Momong Dompet Dhuafa Banten. (Dompet Dhuafa / Banten / Arlen)