JAKARTA — Siang menyingsing di kantor Dompet Dhuafa, Pejaten, Jakarta Selatan. Jose Roesma (75), seorang dokter spesialis penyakit dalam berniat untuk membayar kewajibanya sebagai muslim, yaitu melakukan pembayaran zakat. Sudah sejak 2013, Jose Roesma berzakat melalui Dompet Dhuafa.
“Aaamiinn…. ,” ucap bersama Jose Roesma, ketika amil menyelesaikan doa. Sebelum pulang, Jose Roesma menyempatkan berbincang mengenai pengalaman berzakatnya di Dompet Dhuafa. Mengingat lembaga filantropi Islam tersebut, bukanlah hal asing bagi Jose Roesma. Persahabatanya dengan Parni Hadi, selaku Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, membuatnya sering bersinggungan dengan lembaga tersebut. Baginya, Dompet Dhuafa sudah menjadi bagian dari hidupnya.
“Sudah lama (kenal Dompet Dhuafa), dulu ketemu pak Parni awalnya, waktu beliau masih di Republika. Kalau Dompet Dhuafa buat project, saya selalu ikut (donasi),” terangnya.
Sehari-hari, Jose Roesma masih aktif praktek di beberapa rumah sakit swasta di Jakarta. Walau sudah masuk usia lanjut, tidak membuat Jose Roesma bermalas-malasan. Bahkan ia juga sering mengisi seminar dan menjadi pembicara di berbagai kesempatan.
Selain berzakat, Jose juga sering bergabung menjadi salah satu wakif produktif di beberapa progam wakaf Dompet Dhuafa. Rumah Sakit Tebu Ireng di Jawa Timur semisal, Jose terus memantau dan ikut aktif berwakaf. Bukan hanya dari persahabatanya dengan Parni Hadi, bagi Jose Roesma, Dompet Dhuafa memberi pelayanan yang maksimal di tiap progamnya.
“Setiap ada bencana, saya lihat di berita, hanya selang beberapa jam, Dompet Dhuafa langsung turut menerjunkan tim untuk membantu. Juga progam-progam wakafnya yang menurut saya bagus, seperti rumah sakit wakaf. Bagi saya, Dompet Dhuafa sudah ada di hati,” terang ketua alumni FKUI angkatan 1968 tersebut.
Kebiasaan berbagi memang sudah menjadi prinsip hidup bagi seorang Jose Roesma. Dengan berbagi, Jose merasa hidupnya tidak pernah merasa kurang. Semakin banyak ia berbagi, Jose merasa semakin banyak yang ia dapatkan.
“Dalam pengalaman hidup saya, adalah bahwa kalau kita memberi kita akan menerima. Itu disebut di Al-Quran dan tidak ada keraguan akan hal tersebut. Sudah saya alami sendiri,” jelas Jose.
Selain itu, sudah menjadi kewajibanya sebagai muslim untuk mebantu orang lain. Karena bagi Jose Roesma, setiap apa yang ia lakukan memberikan konsekuensinya masing-masing. Oleh karena itu, ia berharap untuk dapat selalu berbuat baik setiap saat.
“Apapun yang kita lakukan konsekuensinya akan kita hadapi sendiri. Kalau kita berbuat baik akan ada kebaikan datang ke kita, kalau kita berbuat tidak baik, ketidakbaikan juga akan datang kepada kita,” tutup Jose Roesma. (Dompet DHuafa/Zul)