JAKARTA — Mendapatkan support penuh dari Hanamasa Resto, Dompet Dhuafa kembali menggemakan campaign Wakaferse. Bersama puluhan influencer, blogger, perwakilan komunitas dan jurnalis, menyimak paparan dari Etika Setiawanti, selaku Direktur REMO Dompet Dhuafa, dan Syafi’ie El Bantani, selaku wakil ketua Wakaferse Dompet Dhuafa. Tak ketinggalan, para influencer yang pernah datang langsung ke aset-aset wakaf Dompet Dhuafa seperti Raden Prisya dan Aliah Sayuti turut berbagi pengalamannya.
Dalam paparannya, Syafi’ie El Bantani mengibaratkan wakaf sebagai investasi akhirat. Ia menegaskan, “Orang yang aware dengan masa depannya di dunia, tentu akan memikirkan juga masa depannya di akhirat. Maka, jalannya adalah berinvestasi. Sebagai bekal akhirat bisa berinvestasi dengan berwakaf. Contohnya, bisa dengan berwakaf melalui rumah sakit, pesantren, alat kesehatan, dan bisa pula dikembangkan ke arah produktif. Jadi kita bisa kembangkan dan keuntungannya dapat disalurkan lagi ke masyarakat. Sehingga akan meluaskan kebermanfaatannya. Jadi wakaf itu gak hanya sebatas tanah, masjid, makam, madrasah. Tetapi bisa juga melalui wakaf tunai. Tak perlu menunggu punya harta banyak. Karena mulai dari nominal kecil, nanti dikolektif melalui lembaga pengelola wakaf seperti Dompet Dhuafa, bisa dijadikan sekolah, pesantren, rumah sakit, fasilitas alat kesehatan dan lainnya”.
Senada dengan Syafi’ie, dalam sambutannya, Etika Setiawanti, selaku Direktur REMO Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa “Potensi wakaf di Indonesia itu ada 1,8T. Nah, sekarang bagaimana kita maksimalkan pengelolaan dan menjadikannya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat luas. Di hari ini Dompet Dhuafa begitu bahagia atas kehadiran teman-teman influencer, blogger dan jurnalis lintas media. Di kesempatan ini, kami mengajak kawan-kawan semua untuk bersama, berkolaborasi memasifkan gerakan wakaf di Indonesia. Sehingga semakin banyak potensi wakaf yang dapat Dompet Dhuafa kelola dan meluas manfaatnya bagi masyarakat”.
Turut berbagi cerita pada kesempatan tersebut adalah Raden Prisya dan Aliah Sayuti. Mereka mengungkapkan pengalamannya saat berkesempatan mengunjungi beberapa aset wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa. Aliah Sayuti mengisahkan perjalanannya menuju PBM Az Zahra dan Masjid Al Majid yang merupakan aset wakaf kelolaan Dompet Dhuafa di kawasan Provinsi Lampung.
Di akhir sesi, Syafi’ie El Bantani juga mengajak para peserta Meet n Meat Gathering Influencer untuk turut menyuarakan wakaf dan tentunya juga berinvestasi akhirat melalui wakaf produktif. Contohnya, para peserta dapat menyalurkan wakafnya melalui program wakaf produktif peternakan Dompet Dhuafa. Dengan mewakafkan senilai Rp. 18 juta di program wakaf tersebut, Dompet Dhuafa, muwakif juga akan menikmati 10 kali kurban gratis. Jadi, saatnya kita terus giatkan berwakaf, terutama wakaf produktif yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat menengah kebawah. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)