PEKANBARU, RIAU — Anak-anak kelas 4 dan guru di SD MIT Fathrizk Jalan Taman Karya No. 70 Pekanbaru, antusias mengikuti edukasi dampak kabut asap yang digelar oleh tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa. Gelaran tersebut dalam rangka melawan asap dan menghadirkan program Safe School pada Jum’at (27/9/2019).
Nabila (9), merespon tim DMC dengan meminta arahan penggunaan masker yang dibagikan dalam kegiatan tersebut. Siswi yang mengaku menyukai mata pelajaran Qiro’atin itu, juga mengutarakan keresahannya akan kabut asap yang terjadi di Riau.
“Diliburkan dua minggu, nggak enak juga di rumah terus. lagian juga nggak boleh main keluar rumah karena asap. Asapnya bikin perih dan batuk kak,” aku Nabila.
Senyum ceria Nabila kembali muncul siang itu. Sembari memperhatikan beberapa perlengkapan Safe House di ruang kelas belajarnya. Kipas, exhaust fan, air purifier, akuarium, kapas dakron, bahkan beberapa pot tanaman. Ia tampak gembira dengan adanya Safe School dari donatur Dompet Dhuafa tersebut.
“Baru dua hari kami aktif kembali setelah diliburkan dua minggu akibat pekatnya kabut asap. Pelajaran jadi tertinggal, ujian harian tertunda. Bahkan yang semula normal, hari Sabtu libur. Kini anak-anak harus masuk sekolah untuk mengejar pelajaran,” aku Eci, wali kelas 4 SD Fathrizk.
“Jika kabut asap hadir pekat lagi, kami rasa anak-anak tidak perlu khawatir. Kali ini sudah ada Safe School dari Dompet Dhuafa,” lanjutnya.
Disaat yang sama, Safe School juga bergulir di Kalimantan. Hingga kabar ini diturunkan, Dompet Dhuafa juga memberangkatkan tim DMC ke Ambon, atas terjadinya bencana gempa bumi berkekuatan 6,8 SR. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)