Sajikan 1.440 Tusuk Sate, Mutaqin: Saya Kecipratan Rezeki

JAKARTA — Tidak biasa, Mutaqin membuka lapak gerobaknya pagi-pagi sekali. Apalagi dengan menyiapkan sebanyak 1.440 tusuk sate. Mutaqin yang biasa berlapak pada sore hingga malam hari, menjadi lebih sibuk pada Minggu pagi (28/7/2019). Dalam rangka Tahrib Kurban Dompet Dhuafa 2019, Mutaqin bersama dua rekannya mendapatkan amanah untuk menyiapkan 1.440 tusuk sate. Tarhib Kurban adalah even tahunan Dompet Dhuaf untuk menyosialisasikan progam Tebar Hewan Kurban (THK) kepada masyarakat.

Senang bukan kepalang, ketika tim Dompet Dhuafa memesan sebanyak 1.440 tusuk sate kepadanya. Tiap harinya, paling hanya sekitar 400-an tusuk yang bisa ia jual, itu pun sampai larut malam. Sedangkan minggu pagi, ia sudah menghabiskan tiga kali lipat lebih dari biasanya.

“Alhamdulillah, bisa kecipratan rejeki dari even Dompet Dhuafa. Tidak biasanya saya seperti ini. Paling mentok 400 tusuk sate saya jual, itu pun sampai larut. Terima kasih untuk donatur Dompet Dhuafa yang perhatian dengan pedagang kecil seperti kami,” terang Mutaqin.

Pada even tersebut, Dompet Dhuafa menyiapkan sebanyak 1.440 tusuk sate bagi pengunjung CFD. Bukan hanya sekedar membagi, Dompet Dhuafa ingin memberikan pengalaman memakan olahan daging kepada masyarakat. Dimana nantinya, juga akan dirasakan oleh masyarakat di berbagai pelosok Indonesia, yang menjadi sasaran THK 2019. Ia merasa bangga dengan tugas menyiapkan 1.440 tusuk sate. Karena selain kecipratan rejeki, sebagai pedagang kecil ia masih bisa ikut andil dalam kampanye kebaikan.

“Senang kami, walau cuma tukang sate, saya masih bisa ikut ngajak orang berkurban. Semoga dengan mencicip sate saya ini, jadi ada yang mau untuk berkurban ke Dompet Dhuafa,” terang Mutaqin.

Berlabel Sate Kebalen Dua, Mutaqin biasa membuka lapaknya di Jl. Senayan, Kebalen Dua. Mutaqin merupakan generasi kedua dari usaha sate yang sudah dirintis oleh ayahnya. Setelah ayahnya pensiun, Mutaqin meneruskan usaha sate tersebut. Sekalipun sudah lama berwirasuaha, sejauh ini Mutaqin masih belum membuka cabang.

“Saya masuk generasi kedua, dulu ayah saya yang merintisnya. Pengen sebenarnya buka cabang, tapi belum mampu,” tambah Mutaqin.

Seperti halnya muslim lainnya, Mutaqin berkeinginan untuk bisa berkurban pada tahun ini. Tinggal menunggu hitungan minggu, Mutaqin berharap bisa mendapatkan rezeki yang berlebih agar bisa berkurban.

“Ingin saya berkurban, semoga nanti ada rejeki, insyaa Allah bisa,” tambahnya. (Dompet Dhuafa/Zul)