MANADO — Tanda bahwa bulan suci tersebut akan segera meninggalkan kita. Hati seakan tak pernah rela untuk membiarkan bulan Ramadhan memasuki penghujung waktunya. Pun di sisi lain, suasana kemenangan semakin terasa. Menghidupkan suka cita menjelang hari raya nan Fitri.
Namun tidak demikian di Desa Tumbak Madani, Kec. Pusomaen, Kab. Minahasa Tenggara, Prov. Sulawesi Utara. Desa ini merupakan salah satu desa terluar yang berada di kawasan pesisir ujung Manado. Mayoritas penduduknya muslim dan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Tercatat sebanyak 280 keluarga tinggal di desa tersebut. Kesedihan mewarnai Ramdhan mereka karena hampir selama bulan Ramadhan ini para nelayan sedang mengalami penurunan aktifitas melaut disebabkan oleh cuaca buruk (angin selatan).
“Angin selatan ini bisa stabil kembali sampai bulan Agustus, sudah satu bulan kondisinya seperti ini. Maka diperkirakan, hasil tangkapan kami pun berkurang,” terang Ahmad Abijulu, Kepala Desa Tumbak Madani.
Pada Kamis (7/6), Tim Dompet Dhuafa bersama relawan, Is Pusakata, melakukan misi kemanusiaan untuk menjalankan amanah para donatur melalui program rutin Tebar Parsel Ramadhan 1439H. Dengan menempuh akses jalur darat sisi laut dengan khas perbukitan yang terjal dan meliuk sejauh kurang-lebih 100 Km, tim akhirnya sampai di Desa tersebut setelah menempuh sekitar 4 jam perjalanan dari Kota Manado.
Masyarakat Desa Tumbak Madani pun menyambut kedatangan Dompet Dhuafa dengan mengadakan buka puasa bersama di Masjid Tumbak. Senyum antusias tergambar di wajah-wajah warga yang bergotong-royong melebur mempersiapkan buka puasa bersama sore itu.
Tim Dompet Dhuafa bersama Is Pusakata menyiapkan sebanyak 230 paket Parsel Ramadhan dan memberikan langsung paket tersebut kepada seluruh warga Desa Tumbak Madani. Paket diberikan secara simbolis kepada 10 orang penerima manfaat perwakilan warga desa. Paket tersebut berisikan sembako sebagai penunjang kebutuhan rumah tangga khususnya hari raya.
“Keterbatasan mereka dan kendala perekonomian yang mereka alami membuat saya semakin sadar bahwa ini merupakan kesempatan bagi diri kita untuk lebih bermanfaat lagi bahkan saling berbagi secara langsung. Dan wilayah alam terbuka seperti gunung dan laut seperti ini, membuat saya semakin merasa kecil dan bersyukur akan kebesaran Allah,” ungkap Is.
Yusnan Sabandar (64), salah satu penerima manfaat Tebar Parsel Ramadhan Dompet Dhuafa, mengakui, bahwa di Desa Tumbak Madani belum pernah merasakan bantuan seperti ini sejak 3 (tiga) tahun silam. Kepada Tim Dompet Dhuafa, ia mengutarakan harapan dan rasa terima kasihnya kepada para donatur Dompet Dhuafa atas pemberian bantuan Parsel Ramadhan tersebut.
“Kami sangat gembira karena masih ada yang melihat kami di pedesaan ini dengan apa adanya sebagai sesama kaum muslim. Semoga keberkahannya membuat hari raya disini dan dimanapun damai dan aman, tidak terjadi konflik terkait perbedaan suku atau agama,” aku Yusnan. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)