WAY MULI, LAMPUNG SELATAN — “Apresiasi yang luar biasa untuk Dompet Dhuafa, telah mengajak dan merangkul kami hingga kini. Tanggal 22 Desember 2018, adalah sejarah untuk Way Muli,” ungkap Rohandi, Kepala Desa Way Muli, mewakili warga, dalam sambutannya pada gelaran Pengajian dan Dzikir dengan tema ‘Lembaran Baru’. Diadakan tepat pada Selasa (1/1/2019) di Mushala Baiturrahman, Dusun 01, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
Pasca Tsunami Selat Sunda menerjang beberapa wilayah di Lampung Selatan, lembaran baru di tahun yang baru, memang dirasa tepat bagi warga Desa Way Muli. Ratusan warga yang hadir, khidmat mengikuti siraman rohani, dzikir, dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Abib Benny Antoni. Sontak semua bersama mengucap istighfar, dan mengalun lembut nan panjang, berulang. Suasana tersebut melebur ketika lembar-lembar haru muncul, berganti lembar-lembar baru di tahun yang baru.
“Ini momen dimana Allah sayang dan ingin kita kembali pada-Nya. Ketika harta dan keluarga hilang, maka jangan sampai aqidah kita ikut terjual. Iman, jagalah iman, karena itu yang paling berharga dan yang tersisa saat ini,” tegas Ustad Abib Benny Antoni, dalam tausiyahnya.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Umarudin Islam, berharap Lampung dapat kembali pulih dan warga terdampak cepat bangkit untuk kembali mulai menata masa depan. “Sejak hari pertama pasca tsunami, Dompet Dhuafa merangkul warga pesisir Way Muli. Kami juga dukung dengan distribusi logistik, aksi resik, juga layanan medis. Itu menjadi amanah bagi Dompet Dhuafa dan agar Way Muli cepat bangkit,” aku Umar, selaku perwakilan dari Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)