Sampah Menumpuk di Pos Pengungsian Lewotobi Laki-laki, Dompet Dhuafa Hadirkan Solusi

Tim DMC Dompet Dhuafa sedang mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).

FLORES TIMUR, NTT — Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 3 November 2024 memaksa lebih dari 10 ribu warga untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tujuh pos pengungsian yang tersebar di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga kini, lebih dari 30 hari setelah erupsi, para penyintas masih bertahan di pos-pos pengungsian karena gunung masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik.

Namun, tingginya konsentrasi aktivitas di pos pengungsian tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang memadai. Hal ini menyebabkan tumpukan sampah yang menghasilkan bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan para penyintas. Lebih dari itu, kondisi ini juga mulai memicu masalah kesehatan, seperti gatal-gatal pada kulit yang dialami sebagian warga.

Sebagai respons atas situasi tersebut, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengambil inisiatif untuk mengelola sampah di pos-pos pengungsian. Pada Selasa (10/12/2024), Tim Respon Bencana DMC Dompet Dhuafa melaksanakan aksi bersih sampah dengan mengangkut tumpukan sampah di Pos Pengungsian Mandiri di Desa Konga dan Pos Pengungsian Lapangan di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehen, Kabupaten Flores Timur.

“Sampah di pos-pos pengungsian sebagian besar tidak terkelola dengan baik, hal ini membuat aroma yang tidak sedap dan mengganggu warga yang menetap di sana. Kondisi tersebut juga tidak baik untuk kesehatan penyintas,” ucap Alya Putri Firdaus, Tim DMC Dompet Dhuafa yang berada di lokasi pengungsian.

Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Air Bersih Bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Tim DMC Dompet Dhuafa sedang berkoordinasi dengan warga setempat untuk melakukan aksi pengelolaan-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang berkoordinasi dengan warga setempat untuk melakukan aksi pengelolaan-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).

Alya menjelaskan bahwa Tim DMC Dompet Dhuafa mengangkut sampah dari pos pengungsian untuk dipindahkan ke area kosong yang jauh dari lokasi pengungsian. Di area ini, sampah akan diproses lebih lanjut, khususnya untuk pengolahan limbah organik.

“Nantinya, sampah-sampah yang kami angkut dan kami kumpulkan di tempat sentralisasi akan dipilah dan diolah untuk dijadikan pakan ternak warga. Sampah organik yang diproses melalui fermentasi menggunakan larutan EM4 dapat menghasilkan pakan yang berguna bagi masyarakat penyintas,” lanjut Alya.

Pada hari pertama aksi bersih sampah, Selasa (10/12/2024), tim berhasil mengangkut sekitar 70 kilogram sampah organik. Drum-drum khusus telah disiapkan untuk menampung sampah organik yang dicampur larutan mikroorganisme efektif guna mempercepat proses fermentasi.

Menurut Alya, pakan ternak yang dihasilkan dari limbah makanan dan sampah organik ini telah dikonfirmasi aman oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Flores Timur. Meskipun kandungan nutrisi seperti kalsium tidak terukur secara pasti, pakan ini tetap bermanfaat bagi hewan ternak warga penyintas.

“Penyintas banyak yang membawa ternaknya saat erupsi terjadi. Dengan pengolahan limbah ini, kami berharap dapat membantu mengurangi beban ekonomi mereka karena tidak perlu membeli pakan ternak,” ujar Alya.

Baca juga: Respons Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Dompet Dhuafa Hadirkan Layanan Dapur Umum dan Pos Hangat

Tim DMC Dompet Dhuafa sedang mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang menimbang sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa sedang menimbang sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan di sekitar pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (10/12/2024).

Upaya pengelolaan sampah ini menunjukkan langkah nyata Dompet Dhuafa dalam menjaga kesehatan para penyintas sekaligus memanfaatkan limbah organik untuk keberlanjutan hidup masyarakat terdampak bencana. Alya berharap inisiatif ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk memberikan solusi berkelanjutan bagi wilayah terdampak bencana.

“Sahabat, semoga inisiatif ini tidak hanya meringankan beban para penyintas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk turut serta memberikan solusi berkelanjutan bagi wilayah terdampak bencana. Karena Bumi cuma satu, berdaya sekarang,” tutup Alya. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: DMC, Riza Muthohar
Penyunting: Dedi Fadlil