BOGOR, JAWA BARAT – Dompet Dhuafa bersama Samudera Indonesia Peduli meresmikan ruang farmasi baru di RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Kemang, Bogor pada Rabu (25/01/2023). Ruang farmasi tersebut merupakan bentuk implementasi wakaf produktif dari program CSR Samudera Indonesia Peduli yang berkonsentrasi terhadap kesehatan.
Direktur Pelayanan Medis RST drg. Rima Febrianti MARS, MH, CPHR, FISQua menuturkan bahwa hadirnya ruang farmasi tersebut turut membantu mengoptimalkan layanan kesehatan bagi pasien. Sedikitnya, per tahun 2022 RST telah melayani 176.671 resep obat.
Baca juga: Visitasi Samudera Indonesia ke Rumah Sakit Berbasis Wakaf RST Dompet Dhuafa
Ruang farmasi menjadi komponen penting dalam ekosistem rumah sakit agar pelayanan kesehatan dapat beroperasi secara komprehensif. Keberadaan instalasi farmasi berfungsi untuk pengelolaan obat, mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan hingga pelayanan langsung kepada pasien.
“Prinsip dari kefarmasian adalah meracik obat yang tepat. Kehadiran ruang farmasi baru ini diharapkan dapat membantu, khususnya dalam pelayanan obat,” ujar drg. Rima.
Sebelumnya, Samudera Indonesia juga telah mendonasikan wakaf alat kesehatan berupa mobile rontgen dan ventilator guna menunjang fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit berbasis wakaf itu di masa pandemi.
Direktur BDLM & Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa, Ustaz Ahmad Shon Haji menambahkan, RST yang berada di kawasan Zona Madina ini merupakan bentuk portofolio wakaf produktif yang dikelola Dompet Dhuafa. Untuk itu, ia berharap kebaikan yang diberikan Samudera Indonesia Peduli kepada RST dapat dijaga karena bisa menumbuhkan keberkahan.
Turut hadir pada kesempatan ini, Direktur Pelayanan Medis RST drg. Rima Febrianti, MARS, CPHR, FISQua, Direktur BDLM & Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, Bendahara Yayasan Edukasi Samudera Indonesia, Ebi Junaedi, Ketua yayasan Samudera Indonesia Peduli, Asril Basri, dan Sekjen Yayasan Edukasi Samudera Indonesia, Nadya Anette.
“Peran Dompet Dhuafa di sini hanya mediasi untuk menyalurkan dan melipatgandakan kebaikan-kebaikan pahala para donatur karena ada pahala yang terus terus mengalir,” ujar Ahmad Shonhaji.
Pada peresmian tersebut, Ebi Junaedi selaku Bendahara Yayasan Edukasi Samudera Indonesia menuturkan bahwa wakaf bangunan farmasi ini merupakan awal yang baik. Menurutnya, wakaf menjadi penting namun masih perlu dikembangkan seperti meningkatkan literasi dan pemahaman mengenai wakaf.
“Semoga ini bukan (wakaf) yang pertama dan terkahir. literatur (wakaf) masih perlu dikembangkan. Mudah-mudahan kita kembali ke tempat yang baik juga,” tutupnya. (Dompet Dhuafa/RST/Dhika)