PALEMBANG, SUMATRA SELATAN — Pada Minggu (20/8/2023), sembilan santri dan pengurus Asrama Ekselensia Tahfizh School (E-Tahfizh) Dompet Dhuafa Sumsel mengadakan kunjungan inspiratif, wisata religi ke Museum Bayt Al-Qur’an Al-Akbar yang terletak di Gandus, Kota Palembang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda akhir bulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antarsantri sekaligus meningkatkan semangat dalam memahami dan membumikan Al-Qur’an. Sebab, para santri E-Tahfizh Dompet Dhuafa memiliki peran penting dalam upaya melestarikan dan memuliakan Al-Qur’an. Kunjungan ini daharapkan dapat menjadi sumber penyemangat agar mereka senantiasa menjadi bagian dari individu yang menghormati dan menghargai Al-Qur’an.
Sebagai informasi, Museum Bayt Al-Qur’an Al-Al-Akbar dinobatkan oleh Rekor MURI sebagai Al-Qur’an Terbesar dan Terberat di Dunia. Dibuat pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2009, lembaran mushafnya setinggi 15 meter dan memiliki ukiran yang memukau. Terletak di Bayt Al-Qur’an Al-Al-Akbar di Gandus, Palembang, Sumatra Selatan, tempat ini adalah salah satu destinasi religi terkenal di Kota Palembang. Para santri terlihat penuh antusias saat menjelajahi kemegahan Al-Qur’an Al-Al-Akbar yang menjadi pusat kegiatan sosial dan perawatan bangunan pondok pe’santren setempat.
Baca juga: Lahirkan Pemimpin Prestatif, LPI Dompet Dhuafa Wisuda 46 Siswa SMART dan E-Tahfizh
Ustaz Lamudin selaku musyrif E-Tahfizh Dompet Dhuafa Sumsel menjelaskan, Museum Bayt Al-Qur’an Al-Akbar adalah tempat yang sesuai untuk mendalami ajaran Al-Qur’an. Di sana, para santri dapat menjelajahi berbagai aspek penting dari Al-Qur’an serta menambah pemahaman mereka tentang Islam. Selain itu, kunjungan ini juga memungkinkan para santri E-Tahfizh untuk merenungkan pesan-pesan suci yang terkandung dalam Al-Qur’an.
“Kegiatan semacam ini menjadi bagian integral dari upaya Dompet Dhuafa Sumsel untuk memperkuat pendidikan agama dan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda. Harapannya, kunjungan seperti ini akan terus memberikan dampak positif pada pengembangan spiritual dan pengetahuan santri E-Tahfizh,” ujar Ustadz Lamudin.
E-Tahfizh sendiri merupakan program investasi sumber daya manusia (SDM) yang berfokus pada tahfizh-plus (Islamic studies and leadership) yang diinisiasi oleh Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa. Program ini diperuntukkan bagi anak-anak pilihan, lulusan SMP/MTs/sederajat, yang memiliki kemampuan akademik tinggi, namun kemampuan finansialnya terbatas.
Baca juga: Optimalisasi Program E-Tahfizh Dompet Dhuafa Sumsel Lakukan Monitoring dan Evaluasi
Visi besar E-Tahfizh adalah melahirkan hafiz Qur’an pemimpin peradaban. Pencapaian visi tersebut diupayakan lewat program-program pembinaan terpadu, salah satunya melalui program wisata religi ini. (Dompet Dhuafa/Sumsel/AHB/Anndini)