School of Master Teacher Siap Melebarkan Sayap ke Penjuru Sulsel

MAKASSAR- Setelah mengusung program pendidikan seperti program Mariki’ Sekolah, Pendampingan Sekolah Cerdas Indonesia (Sekoci) dan Training for Teacher (TFT), Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan terus melanjutkan khidmat dalam peningkatan harkat sosial kemanusiaan melalui pendayagunaan dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf  (ZISWAF) dalam beragam bentuk program di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi serta kebencanaan. Program terbaru dalam bidang pendidikan yang saat ini tengah diusung yakni School of Master Teacher(SoMTe).

SoMTe sendiri merupakan program pelatihan guru yang diusung oleh  Dompet Dhuafa Sulsel bekerja sama dengan Sekolah Guru Indonesia kini tidak hanya akan berbagi kepada guru-guru SD di kota Makassar, Padang dan Mataram saja. Program ini pada angkatan ketiga akan melebarkan sayap ke beberapa kabupaten lain di Sulawesi Selatan.

“Saat ini angkatan kedua kami tengah mendidik 28 peserta yang terdiri dari guru SD baik negeri maupun swasta yang berasal dari kota Makassar, pada angkatan selanjutnya, kami berencana untuk melanjutkan program ini di kabupaten lain dan kami akan mengawalinya di kabupaten terdekat dari kota Makassar,” ungkap Dasnah, pengelola School of Master Teacher wilayah Sulawesi Selatan dalam kunjungan sosialisasi di dinas pendidikan propinsi Sulawesi Selatan, Selasa (10/3) lalu.

SoMTe bertujuan melahirkan guru-guru transformatif yang memiliki kapasitas sebagai model pendidik, pengajar, dan pemimpin, menghasilkan inovasi dan kreativitas baru di bidang pengembangan pembelajaran, khususnya di jenjang pendidikan sekolah dasar serta membentuk perhimpunan pendidik profesional yang memiliki kepedulian dalam upaya-upaya perbaikan pendidikan dilingkup mikro dan makro.

Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan, Abdul Salam Soba menyambut baik dan sangat mendukung rencana perluasan program ini,

“Kami tidak ada kendala mengenai program ini, kami menyambut baik upayanya untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan,” ungkapnya. (jayanti)

 

 

Editor: Uyang