PACITAN — “Suwun Gusti.. Banyak sekali rasa kemanusiaan dari keluarga Dompet Dhuafa ini, Allahuakbar!” teriak Pak Dri (70), yang segera turun dari perahu karet setelah melewati proses evakuasi menyeberangi Sungai Grindulu.
Intensitas hujan menurun dan genangan banjir sudah mulai surut. Warga mengungsi sudah mulai berkurang, mulai membenahi lingkungan dan kediaman masing-masing dari sisa lumpur dan kerusakan dampak banjir.
Namun salah satu dampak terparahnya adalah jembatan yang rusak dan akses jalur aktifitas warga Kebun, RT 03/RW 04, Dusun Banyuanget terputus. Satu-satunya akses lain memiliki jarak tempuh sejauh 7 (tujuh) Km perjalanan kaki. Walaupun beberapa orang ‘nekat’ berjuang melewati jembatan tersebut demi mengambil distribusi makanan di Dapur Umum Dompet Dhuafa. Pada Jumat siang (1/12), berdasarkan pantauan warga setempat, khususnya warga Kebun, memutuskan agar segera dievakuasi lantaran area perbukitan tempat tinggal mereka terancam longsor.
“Bukit sebelah Kebun sudah longsor kemarin, mungkin hujan deras sehari lagi saja, daerah Kebun ikut tertimbun longsor. Tanah bukit-nya sudah retak dan gembur, vertical sekali,” ucap Ade Uki, salah satu relawan Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa. Ade Uki sempat meninjau langsung pemukiman Kebun dan mengevakuasi warga, salah satunya seorang nenek lansia berusia 80 tahun yang sudah sulit untuk berjalan.
Tim DMC Dompet Dhuafa bersinergi dengan Dompet Dhuafa Jawa Timur dan warga setempat. Berhasil mengevakuasi sebanyak 50 jiwa dari 17 KK (pria dan wanita, lansia juga anak-anak), menyeberangi arus Sungai Grindulu dengan menggunakan perahu karet dan perlengkapan keselamatan lain, dari Kebun, Dusun Banyuanget yang terancam longsor ke Posko Pengungsian Dompet Dhuafa yang berada di Desa Kedungbendo, Kec. Arjosari, Jalan raya Pacitan-Ponorogo.
Sanadi, selaku Koordinator Tim DMC Dompet Dhuafa respon Pacitan menambahkan, “Posko Pengungsian kami lengkapi dengan Dapur Umum dan Pos Hangat. Beberapa selimut hangat dan kebutuhan tambahan untuk wanita seperti pembalut pun tersedia. Juga mesin genset karena area ini masih dilakukan pemadaman listrik”. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)