Salurkan Sedekah Al-Qur’an, Dompet Dhuafa Semai Bibit-Bibit Qur’ani di Bumi Sriwijaya

Tim Dompet Dhuafa membagikan mushaf Al-Qur’an baru kepada santri-santri TPA Nurus Salam Desa Ulak sebagai pengganti Al-Qur’an mereka yang sudah kusut.

SUMATRA SELATAN — Dompet Dhuafa kembali menyalurkan sedekah Al-Qur’an dan alat mengaji untuk membantu masyarakat yang kesulitan dalam mengakses mushaf untuk mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Sepekan terakhir, LAZ Nasional ini telah menyalurkan ratusan Al-Qur’an, buku iqro’, dan berbagai alat peraga belajar mengaji kepada 315 penerima manfaat di sejumlah lokasi di Sumatra Selatan. Penyaluran terakhir dilakukan pada Kamis (12/09/2024) di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir. Para penerima manfaat, mulai dari anak-anak hingga lansia, tampak antusias menerima bantuan ini.

Penerima manfaat program sedekah Al-Qur’an ini mencakup 290 orang dari berbagai kalangan usia, dari anak-anak, remaja, hingga lansia. Di samping itu, ada 25 anak yang masih dalam tahap mengenal huruf hijaiyah. Maka itu, yang mereka mendapatkan adalah buku iqro’. Sebagian besar mereka berbasis di TPA/TPQ, pesantren, masjid/musala, dan tempat-tempat pengajian.

Tim Dompet Dhuafa membagikan mushaf Al-Qur’an baru kepada santri-santri TPA Nurus Salam Desa Ulak sebagai pengganti Al-Qur’an mereka yang sudah kusut.
Tim Dompet Dhuafa membagikan mushaf Al-Qur’an baru kepada santri-santri TPA Nurus Salam Desa Ulak sebagai pengganti Al-Qur’an mereka yang sudah kusut.
Para santri TPA Nurus Salam pulang dari kegiatan belajar mengajar dengan membawa mushaf Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.
Para santri TPA Nurus Salam pulang dari kegiatan belajar mengajar dengan membawa mushaf Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.

Selain Al-Qur’an dan buku iqro’, Dompet Dhuafa juga menyerahkan meja belajar, kipas angin, alat tulis, hingga lemari buku untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di rumah atau tempat belajar mereka.

“Kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Dengan semakin banyak generasi muda yang hafal Al-Qur’an, kita optimis akan lahir generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ujar Wahyu Putra, Bidang Dakwah dan Budaya Dompet Dhuafa Sumatera Selatan.

Baca juga: Keutamaan Wakaf Al Quran Beserta Manfaatnya

Kamis mendung itu, tim Dompet Dhuafa memulai perjalanan panjang dari Kota Palembang. Tujuan pertama adalah Desa Ulak, sebuah desa kecil di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Jalanan berkelok dan medan yang cukup terjal tak menyurutkan semangat tim untuk menebarkan anamah dari para donatur. Momen mobil harus benar-benar presisi menyesuaikan jalan pun turut mewarnai perjalanan ini. Sesampainya di desa, sambutan hangat dari 50 santri dan para guru ngaji menyambut kedatangan mereka. Rasa penat selama perjalanan pun seketika hilang.

“Banyak sekali Al-Qur’an anak-anak yang sudah lusuh, sobek, bahkan beberapa halaman hilang. Kadang sampai harus gantian pinjam temannya kalau ngaji. Tentu ini akan sangat membantu dalam proses belajar mengaji mereka. Karena mereka sangat semangat ngaji. Mereka juga senang sekali dapat Al-Qur’an baru,” ucap Ustaz Muhammad Toriq, guru ngaji TPA Nurus Salam Desa Ulak, dengan senyum merekah.

Seorang santri santri TPA Nurus Salam membaca mushaf Al-Qur'an lama miliknya.
Seorang santri santri TPA Nurus Salam membaca mushaf Al-Qur’an lama miliknya.
Tim Dompet Dhuafa membagikan mushaf Al-Qur’an baru kepada santri-santri TPA Nurus Salam Desa Ulak sebagai pengganti Al-Qur’an mereka yang sudah kusut.
Tim Dompet Dhuafa membagikan mushaf Al-Qur’an baru kepada santri-santri TPA Nurus Salam Desa Ulak sebagai pengganti Al-Qur’an mereka yang sudah kusut.

Siang harinya, usai ke-50 anak tersebut telah menerima Al-Qur’an di genggamannya, tim kemudian beranjak menuju lokasi kedua, yaitu di Desa Tanjung Temiang, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir. Sebanyak 50 santri di sebuah pondok pesantren juga sudah menunggu di sana.

Di sore hari setelah itu, tim menuju lokasi terakhir, yaitu Desa Tanjung Mas. Berbeda dengan Desa Ulak dan Desa Desa Tanjung Temiang. Jika dua lokasi sebelumnya targetnya adalah anak-anak santri mengaji, di Desa Tanjung Mas para penerima manfaatnya adalah ibu-ibu lansia. Semangatnya untuk mengaji Al-Qur’an masih begitu tinggi meskipun mereka sudah pada usia lanjut. Namun yang disayangkan adalah mushaf-mushaf Al-Qur’an yang mereka miliki sudah sangat lusuh dan mungkin terasa terlalu kecil. Itulah yang menjadi pemantik bagi Dompet Dhuafa untuk mengganti Al-Qur’an mereka dengan yang baru, memiliki tampilan yang cerah, dan tentunya besar.

“Saya itu sebenarnya sudah kesulitan membaca. Apalagi kalau tulisannya kecil. Al-Qur’an saya ini juga sudah lama. Lupa dulu siapa yang ngasih. Alhamdulillah, Dompet Dhuafa ngasih Al-Qur’an baru. Kalau Al-Qur’an-nya seperti ini, enak juga kalau dibaca di rumah,” ucap Aminah Mulyati (62).

Baca juga: Berkah Ramadan 1445 H, BPKH Gandeng Dompet Dhuafa Salurkan Mushaf Al-Qur’an & Kado Alat Salat ke 7 Provinsi

Aminah menerima Mushaf Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.
Aminah menerima Mushaf Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.
Nurma (72) merasa nyaman membaca Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.
Nurma (72) merasa nyaman membaca Al-Qur’an baru pemberian dari donatur Dompet Dhuafa.

Selain Aminah, sembilan ibu lansia lainnya di Desa Tanjung Mas memiliki masalah yang sama. Padahal mereka begitu semangat setiap kali hadir mengikuti pengajian. Setidaknya setiap sekali dalam seminggu, mereka berkumpul dalam sebuah forum pengajian di Masjid Al Falah khusus bagi jamaah perempuan Desa Tanjung Mas.

Kebaikan ini datang dari dukungan para donatur yang sangat peduli dengan generasi anak-anak negeri. Dengan menyediakan Mushaf Al-Qur’an, diharapkan kebutuhan para generasi qurani di daerah-daerah yang kesulitan dapat terpenuhi. Menurut data Kementerian Agama RI, pada tahun 2021, terdapat 292.581 masjid, 354.190 musala, dan 259.377 lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Dengan asumsi bahwa setiap masjid membutuhkan 10 eksemplar Mushaf Al-Qur’an, setiap musala membutuhkan 5 eksemplar Mushaf Al-Qur’an, dan setiap lembaga pendidikan Islam membutuhkan 10 eksemplar Mushaf Al-Qur’an. Maka total kebutuhan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia adalah sekitar 9.290.530 eksemplar per tahun.

Ketersediaan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia yang masih belum mencukupi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingginya tingkat buta huruf Arab/Hijaiyah di Indonesia dan rendahnya minat masyarakat untuk membaca Al-Qur’an. Kondisi ini mungkin tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat yang berada di perkotaan, apalagi di kota-kota metropolitan. Namun, bagi masyarakat di pedesaan dan pelosok-pelosok perkampungan, kekurangan mushaf Al-Qur’an sebagai bacaan utama sangat dirasakan. Donasi melalui kampanye Sedekah Jariyah, Berbagi Al-Qur’an ke Pelosok Negeri menjadi sebuah upaya Dompet Dhuafa dalam meningkatkan pengadaan Mushaf Al-Qur’an di lokasi-lokasi yang jauh dari jangkauan. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika Prabowo