INCHEON, KOREA SELATAN — Di Masjid Al-Anwar, Incheon, satu momen penuh makna terjadi ketika umat muslim sekitar wilayah Soegu merayakan Tarawih terakhir tahun ini bersama dengan Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa. Seperti diketahui, Ustaz Ihya telah membersamai jemaah sejak awal Ramadan. Bagi banyak orang, bulan Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang ikatan sosial yang kuat dan kebersamaan spiritual. Ketika ujung Ramadan itu tiba, rasa sedih dan nostalgia sering kali menghampiri. Terutama ketika harus berpisah dengan mereka yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual kita.
Di Masjid Al-Anwar, pengalaman ini menjadi lebih mendalam karena akan berpisah dengan seorang dai yang telah menjadi inspirasi bagi banyak jemaah selama Ramadan 1445 H. Dai Ambassador, demikian ia sering disebut, telah menjadi cahaya bagi komunitas ini, membimbing mereka dalam perjalanan rohani mereka, dan memberikan wawasan yang mendalam tentang ajaran Islam.
Saat Tarawih terakhir di masjid itu, suasana campur aduk hadir. Ada perasaan Bahagia karena berhasil menyelesaikan bulan Ramadan dengan baik, ada pula rasa sedih karena akan berpisah dengan sang dai. Para jemaah berkumpul untuk saling memeluk dan mengucapkan terima kasih kepada Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang telah menjadi teladan bagi mereka. Ada air mata yang mengalir di antara senyum-senyum yang mencoba menyembunyikan kesedihan.
Bulan Ramadan adalah waktu di mana umat muslim berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui puasa, salat, dan amal kebajikan lainnya. Namun, ini juga menjadi waktu di mana kita membangun hubungan yang erat dengan sesama muslim, berbagi cerita, dan saling mendukung dalam perjalanan spiritual kita. Kepergian seorang dai yang telah menjadi bagian dari rutinitas harian selama Ramadan meninggalkan lubang yang terasa sangat dalam di hati banyak orang.
Meski perpisahan ini menyedihkan, namun tetap ada kebahagiaan, mengingat semua yang telah diajarkan oleh sang dai kepada komunitas. Momen-momen pengajaran, ceramah yang menginspirasi, dan kesempatan untuk belajar bersama akan selalu diingat dengan penuh kehangatan. Pengaruh positif yang telah Ustaz Ihya berikan akan tetap bersinar, bahkan setelah ia meninggalkan Masjid Al-Anwar Incheon.
Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menghargai setiap momen bersama orang-orang yang kita cintai dan yang telah memberi dampak besar dalam hidup kita. Ramadan mengajarkan kita tentang pentingnya kasih sayang, belas kasih, dan penghargaan terhadap satu sama lain. Ketika kita mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang telah memberikan begitu banyak hal kepada kita, kita juga diingatkan akan kerentanan dan singkatnya waktu yang kita miliki bersama.
Saat Tarawih terakhir berakhir, jemaah meninggalkan tempat itu dengan hati yang berat, namun juga dipenuhi dengan rasa syukur atas kesempatan untuk berbagi momen-momen berharga bersama Ustaz Ihya selama Ramadan. Meski perpisahan ini membawa kesedihan, namun semangat Ramadan tetap membakar di hati-hati mereka. Mengingatkan bahwa kebersamaan spiritual dan ikatan persaudaraan yang kuat akan selalu mengikat mereka bersama, di dunia dan di akhirat.
Senin, 8 April 2024
Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024