Hidup Sehat sudah menjadi bagian dari kewajiban seorang muslim. Tanpa kesehatan yang terjaga, tentu saja manusia akan sulit beraktivitas, menjalankan ibadah, dan berbuat amalan kebaikan secara optimal. Tentunya, Allah SWT menginginkan hamba-Nya menjaga kesehatan, memelihara fisik, agar hidup di dunia ini senantiasa produktif dan jauh dari kesia-siaan. Semasa hidupnya, Rasulullah SAW jarang mengalami sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi untuk menjadi penyakit. Berikut adalah beberapa sunnah Rasulullah yang bisa kita lakukan, agar kesehatan selalu hadir dalam diri kita.
1. Makan-Makanan yang Halal dan Thoyib
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS Al-Baqarah : 168)
Rasulullah selalu mencontohkan untuk makan-makanan yang baik dan halal sesuai dengan tuntunan Al-Quran. Makanan yang halal adalah makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dan tidak mengandung hal-hal yang diharamkan seperti babi, darah, atau zat-zat yang memabukkan. Namun, islam juga memerintahkan makanan-makanan yang baik. Bisa jadi ada hal-hal yang tidak dilarang secara langsung dalam Al-Quran, namun kandungannya jika dimakan terus menerus bisa menyebabkan penyakit. Untuk itu sebagai umat islam, hendaknya kita memiliki ilmu pengetahuan dan senantiasa mencari tahu terlebih dahulu kandungan yang terdapat dalam makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, agar memastikan yang kita konsumsi adalah baik untuk tubuh.
2. Makan Secukupnya dan Sisakan Untuk Udara
Dalam sebuah hadist disampaikan tentang sunnah Rasulullah SAW untuk menyeimbangkan perut kita dengan makanan, minuman, dan udara. ”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Hadist tersebut menjelaskan bahwa perut kita sangat terbatas, untuk itu janganlah mengisi keseluruhannya dengan makanan dan minuman. Namun terkadang karena hawa nafsu kita ingin terus menerus mengkonsumsi berbagai macam makanan dan minuman hingga perut terasa penuh. Secara medis, tentu perut yang terlalu penuh berdampak pada meningkatnya gula darah, mengantuk, dan sisa makanan bisa menumpuk menjadi lemak yang tidak termanfaatkan oleh tubuh.
3. Tidak Meniup Makanan atau Minuman Panas
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwasanya, Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya. Secara teori ilmiah, hadits Rasulullah tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila kita menghembuskan nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), yang jika bercampur dengan air (H2O), akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, sehingga menyebabkan minuman itu menjadi zat acidic atau bersifat asam. Bila kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama dan terus menurus dilakukan maka dampaknya bisa merusak kinerja ginjal serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Tidak Makan atau Minum Sambil Berdiri
“Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim).
Makan sambil berdiiri ternyata tidak baik untuk kesehatan usus. Hal ini dikarenakan makan sambil berdiri membuat makanan yang masuk akan membentur dinding usus. Usus yang terbentur dengan makanan secara terus menerus bisa menimbulkan luka pada bagian dindingnya dan lambung. Banyak dokter yang mengatakan jika 95 persen penyakit usus dan lambung banyak terjadi di tempat perbenturan dengan makanan yang masuk ke saluran pencernaan.
Minum sambil berdiri yang dilakukan secara terus menerus juga akan memupuk penyakit muncul di dalam tubuhnya seperti penyakit kristal ginjal. Hal itu dikarenakan minuman yang masuk ke dalam tubuh tidak bisa disaring oleh sphincter atau otot di ginjal yang berfungsi sebagai gerbang bagi minuman ke dalam tubuh.
5. Istiqomah Melakukan Puasa Sunnah,
Selain puasa Ramadhan, ada beberapa puasa sunnah yag sangat dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilaksanakan. Seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa 6 hari di bulan Syawal, dsb. Puasa sendiri selain dari mengontrol hawa nafsu dan bernilai ibadah, dalam aspek kesehatan sangat baik untuk mendetoks tubuh. Puasa sangat baik untuk membersihkan racun dalam tubuh dan mengatur hormon atau sistem tubuh untuk kembali normal.
Menurut direktur Medical Centre of Marin, Amerika Serikat, Elson M Haas, ketika berpuasa terdapat proses pembersihan yang merupakan dari trilogi nutrisi, balancing, building dan toning. Dengan adanya proses tersebut, efeknya adalah mengurangi lemak, menstabilkan gula darah, dan menstabilkan tekanan darah. Untuk itu, melaksanakan puasa sunnah sangatlah menguntungkan bagi kesehatan dan tentunya bernilai pahala di hadapan Allah SWT.
Betapa mudah untuk melaksanakan sunnah Rasulullah karena Islam adalah agama yang memudahkan dan menyelamatkan. Selamat menjalankan dan mempraktikkannya, semoga kesehatan dan keselamatan senantiasa menyertai kita semua.