JAKARTA — Tajuk di atas memang layak dan pantas disematkan kepada Dewa Gede Suma Adnyana (27). Seorang guru honorer di salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di Kabupaten Gianyar, Bali, saat ini sedang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Pria kelahiran 1992 tersebut, menyelesaikan studinya sebagai mahasiswa jurusan sejarah di salah satu perguruan tinggi di Bali pada 2017 silam.
Keinginannya untuk memeluk Islam bermula saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Dewa, sapaan akrabnya kerap kali menonton ceramah-ceramah agama Islam dari Dai-dai Nasional Indonesia, seperti Almarhum KH. Zainuddin MZ, Almarhum KH. Muhammad Arifin Ilham dan dai-dai lainnya. Setiap menonton dan mendengarkan ceramah, pria berbadan tegap tersebut, selalu mendalami makna dari setiap ceramah. Pada akhirnya ia mencoba membuka beberapa kitab suci dari agama lain, selain dari Islam. Perlahan tapi pasti, benih-benih hidayah sudah mulai tumbuh dan menemukan penjelasan lebih lengkap di dalam Al-Qur’an.
Setelah menjalani rutinitas keseharian menjadi guru sejarah, semakin hari semakin tak terbendung keinginan untuk lebih dalam lagi mengenal Islam. Namun ujian datang tak ada hentinya, orang tua Dewa tak mengizinkannya untuk masuk ke dalam agama Islam.
“Silahkan kamu masuk Islam dan meninggalkan Bali. Tapi tunggu kami telah tiada,” tutur Dewa, menirukan kata-kata yang disampaikan orang tuanya.
Kegigihannya untuk masuk Islam akhirnya meluluhkan hati kedua orang tuanya. Akhirnya Dewa di izinkan untuk masuk Islam dan mengikuti kehendak yang diinginkan anaknya.
Alhamdulillah tepatnya hari Selasa (10/9/2019) pukul 21.30 WIB, Dewa mengikrarkan dua kalimat syahadat dihadapan para muallaf lainnya dengan bimbingan Ustadz Muhammad Aris Alwi, selaku Koordinator Respon Muallaf di Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa.
Ahmad Thoriq, begitulah Dewa dipanggil saat ini. Insyaa Allah Thoriq berkomitmen untuk belajar bersama di Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa bersama para asatidz dan para muallaf lainnya. Hidayah memang Allah jua yang menentukan berbanding lurus dengan ikhtiar yang dilewati oleh setiap hamba-Nya.
Besar harapan dari Ahmad Thoriq agar iman Islamnya dikuatkan Allah. Dimudahkan proses belajarnya agar kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi warga di sekitarnya dan menginspirasi banyak insan di muka bumi ini. Aamiin. (Dompet Dhuafa/MAA)