JAKARTA — Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) dan GERLI Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar deklarasi Komunitas Nenek-Kakek Pendukung Menyusui (KNKPM) di Auditorium Serbaguna, Gedung Balai Kota, Kamis (29/8/2019). Dalam rangkainnya, SELASI juga menyelenggarakan talkshow dengan melibatkan Dr. Dewi Motik Pramono, MSc, Soemarini Soerjosoemarno, Dra. Dewi Odjar Ratan Komala, MM, dan Parni Hardi selaku Founder GERLI sebagai pembicara.
Deklarasi tersebut tak lain juga salah satu dari rangkaian kegiatan Pekan ASI Sedunia, bertepatan pada hari ulang tahun ke-16 SELASI. Sentra tersebut merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan fokus pengabdian pada pemberian Standar Emas Makanan Bayi melalui berbagai kegiatan.
SELASI memandang penting peran kakek, nenek, dan mertua sebagai salah satu faktor utama keberhasilan ibu menyusui. Kali ini dr. Utami Roesli, selaku founder SELASI mengatakan dukungan kakek-nenek pada ibu dan ayah adalah kunci keberhasilan menyusui. Ia juga banyak menyampaikan tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta penjelasan tentang pihak-pihak pendukung keberhasilan laktasi menurut rekomendasi dan standar WHO.
“Kali ini kami manergetkan sosialisasi dan edukasi tentang ASI kepada kakek dan nenek, terlebih para mertua. Seringkali dijumpai perbedaan cara mengurus dan mendidik anak antara ibu, nenek, dan mertua, menjadikan suatu perselisihan. Oleh karena itu penting dibuatnya suatu komunitas bagi para lansia untuk mendukung proses menyusui para ibu,” jelas Utami.
Parni Hardi juga menyampaikann hal yang sama. Kali ini ia berperan sebagai kakek juga seorang anak. Parni menyampaikan manfaat ASI dari ibunya bagi dirinya selama lebih dari 24 bulan.
“Saya umur 71 tapi saya merasa sangat sehat, walau pakai tongkat. Saya seorang ayah juga suami. Saya seorang kakek, juga seorang anak ASI. Saya juga seorang aktivis sosial. Saya seperti ini karena saya minum ASI sampai dua tahun lebih. Saya membuktikan, tujuh puluh satu tahun tapi tetap merasa sehat. Saya merasa kesehatan saya lancar, karir saya juga lancar,” terang Parni.
Selaku pendiri Gerakan Lansia Indonesia (GERLI), Parni menyatakan dukungan penuhnya terhadap Komunitas Nenek-Kakek Peduli Menyusui. Menurutnya Ibu dan Nenek adalah faktor utama berdirinya suatu bangsa. Bapak-bapak sebagai Founding Father tak akan bisa bangkit jika tidak ada ibu-ibu (Founding Mother) yang membangunkannya. Oleh karenanya, ASI sangat penting diberikan kepada anak yang nantinya mewarisi bangsa.
“Saya menyatakan mendukung sepenuhnya Komunitas Nenek Kakek Peduli Menyusui. Singakatannya KNKPM. Nenek duluan mengapa? Karena nenek adalah seorang ibu. Membangun negeri ini hanya mungkin jika ada ibu-ibu. Bapak-bapak bisa bangun karena ada ibu-ibu,” jelasnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)