JAKARTA – Layanan Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Bagian Pemulasaraan Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa menyelenggarakan pelatihan prosedur penanganan jenazah korban bencana atau dalam kondisi gawat darurat, di Sofyan Hotel Cut Meutia, Cikini, Jakarta pada Rabu (7/11/2022). Pelatihan ini digelar atas kerja sama dengan Disaster Victim Identification (DVI) Polri, International Committee of the Red Cross (ICRC), Palang Merah Indonesia (PMI).
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari tersebut mengusung tema “Management of The Dead (MOTD)”. Pelaksanaan pelatihan di hari pertama berfokus pada sosialisasi pemulasaraan jenazah secara tepat.
Di hari tersebut, ICRC memaparkan bagaimana pertolongan pertama dalam mengevakuasi jenazah dan juga perspektif agama dalam penanganan jenazah. Sementara, PMI memaparkan tentang bagaimana pengalaman-pengalaman mereka saat terlibat dalam penanganan jenazah dalam kondisi bencana.
Baca juga: Miris Banyak Jenazah Belum Dipulasara, Barzah Salurkan Kain Kafan ke Tempat Terisolir
“ICRC yang pertama itu dari sisi bagaimana tindakan-tindakan yang bisa dilakukan sebagai penolong pertama dalam mengevakuasi jenazah. Kemudian ada juga materi ICRC tentang bagaimana sebenarnya perspektif agama dalam penanganan jenazah,” ucap dr. Tjiang Sari Lestari, SpFM.
Sementara pelatihan di hari kedua berfokus pada praktik menangani korban, praktik pemulasaraan, simulasi dan diskusi. Seperti mengisi label, mengambil gambar korban, hingga memasukkan korban ke kantong jenazah.
“Jadi peserta itu dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian untuk lebih dapat feel-nya mesti ngapain di lapangan, jadi lebih kepada misalnya cara mengisi label di jenazah itu seperti apa, cara mengambil foto itu seperti apa, kemudian cara mengisi formulir, cara memasukkan ke dalam kantong jenazah,” tambah wanita berusia 33 tahun tersebut.
Baca juga: Tim Respon Barzah Dompet Dhuafa Terjun Langsung Pulasarakan Jenazah Korban Gempa Cianjur
Sebanyak 50 peserta pelatihan yang terdiri dari perwakilan 11 rumah sakit, 10 yayasan mitra ambulan, dan 12 Amil Jenazah se-jabodetabek ini terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan bersemangat saat praktik.
“Hari ini tuh melebihi ekspektasi sebenarnya, karena jauh lebih bagus, karena kebetulan kita mau mencoba ada satu tambahan sesi baru dan ternyata hasilnya itu sangat memuaskan,” pungkas dr. Tjiang Sari Lestari, SpFM.
Program ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan para peserta, tetapi ilmu yang didapatkan juga bisa terus mengalir kepada banyak orang. Juperta Panji Utama selaku General Manager Layanan Sosial Dompet Dhuafa mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan kolaborasi dari dan dengan berbagai stakeholder.
“Dompet Dhuafa nggak bisa sendirian, karena itu kami butuh untuk kerja sama dan mitra seperti bapak ibu sekalian, agar kita bisa melaksanakan program penanganan pemulasaraan jenazah dengan baik,” ucapnya.
Salah satu penerima manfaat, Fajar sebagai perwakilan dari RSUD Pasar Minggu menyampaikan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu dari acara ini.
“Kami berharap acara seperti ini bisa berkesinambungan, karena terus terang, ini ilmu yang luar biasa yang sebelumnya kami belum paham sama sekali. Alhamdulillah kami dipertemukan dengan ahli-ahlinya, pembicara-pembicara yang luar biasa, sangat kompeten,” ungkap Fajar. (Dompet Dhuafa/Anndini)