Semarak Ramadhan di Pengungsian Rohingya

Sekumpulan anak-anak pengungsi Rohingya tengah mengikuti kegiatan Sekolah Ceria, program DMC Dompet Dhuafa di Langsa, Aceh Timur. (Foto: DMC Dompet Dhuafa)

ACEH- Ramadhan menjadi momentum yang tepat bagi umat muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Menebar manfaat dan kebaikan di bulan suci yang penuh ampunan ini menjadi keberkahan tersendiri bagi mereka yang menjalankan dan merasakan kebaikannya. Begitupun yang dirasakan Dompet Dhuafa, lembaga zakat yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ini, ketika membantu ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayah Aceh Timur, berlangsung sejak satu bulan lalu.

Dalam menyemarakkan Ramadhan, Dompet Dhuafa pun berupaya terus menebar kebaikan. Melalui Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa menggulirkan program Sekolah Ceria bagi anak-anak Pengungsi Rohingya. Tak hanya Ramadhan, program ini sebelumnya rutin dilaksanakan, dengan tujuan menghibur sekaligus memberikan  pendidikan dasar, di antara lain asah keterampilan (kerajinan tangan), mempelajari bahasa (Indonesia dan Inggris), dan kegiatan menarik lainnya.

“Kegiatan rutin Sekolah Ceria ini kita fokuskan di 2 titik yakni wilayah Kuala Langsa, dan Bayeun. Sebelum Ramadhan kegiatan ini memang sudah berlangsung sejak sebulan lalu,” ujar Eka Suwandi, Koordinator DMC Dompet Dhuafa, saat dihubungi via telepon, Selasa (23/6).

Setiap pagi dan sore hari, pengungsi berkumpul untuk mengasah kemampuan mereka belajar bahasa. Perlahan tapi pasti, mereka mulai menunjukkan perkembangan. Tiga pekan berlalu, relawan Dompet Dhuafa mendampingi pengungsi Rohingya di Langsa untuk memudahkan pelajaran bahasa itu.

Pembelajaran bahasa melalui Sekolah Ceria berguna sebagai pemenuhan hak dasar bagi masyarakat etnis Rohingya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Berbulan-bulan terombang-ambing di lautan, jangankan untuk belajar, sekadar mencari makan pun sulit mereka lakukan.

Selain Sekolah Ceria, DMC Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GePPUK) Jakarta menggelar kegiatan Dongeng Ceria. Dongeng yang bertujuan menghibur anak-anak pengungsi tersebut menggunakan metode praktik memainkan boneka dari kaos kaki, yang juga merupakan hasil karya anak-anak pengungsi Rohingya saat mengikuti pelatihan keterampilan kerajinan tangan.

“Alhamdulillah, mereka begitu menikmati kegiatan yang digulirkan Dompet Dhuafa bersama relawan lainnya,” paparnya.

Indonesia sebagai negara yang bersedia menampung mereka juga harus melindungi hak-hak  dasar mereka sebagai manusia. Namun, para relawan tak hanya begitu saja mengajar  pengungsi. Dompet Dhuafa memberikan Pelatihan Relawan Guru untuk menyiapkan sekolah yang layak bagi masyarakat etnis Rohingya.  

“Saat ini kita juga dalam tahap pembangunan Tranning Center, yang nantinya akan difungsikan untuk pelatihan para relawan, baik relawan Dompet Dhuafa maupun lokal, guna mengasah keterampilan mereka, sebelum digulirkan kepada para pengungsi,” pungkasnya. (uyang)