Sembuh Dari TB, Pemuda Ini Kembali Semangat Jalani Hidup

Deni Iskandar pasien LKC dompet Dhuafa yang dinyatakan sembuh dari TB. (Foto: LKC Dompet Dhuafa)

Bermula sering ditemani seorang teman dekatnya berobat penyakit TB (Tuberkulosis) secara rutin di Klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Deni Iskandar akhirnya memantapkan niatnya untuk memilih Saras Devantia(23), teman dekatnya tersebut sebagai pendamping hidup. Ia menganggap penyakit yang dideritanya sebagai berkah dari Yang Maha Kuasa karena telah dipertemukan dengan orang yang benar-benar dengan tulus mencintai dan menjaga dia. Bahkan kala itu Deni mengaku, ketika belum menikah, pendamping hidup yang kini menjadi istrinya memiliki peran begitu istimewa sebagai orang yang mengontrol dirinya untuk mengkonsumsi obat atau menjadi Pengawas Menelan Obat (PMO).

“Waktu itu saya belum menikah, tapi dia (Istrinya-Red) yang mendampingi saya terus kemanapun saya berobat” ujar warga yang tinggal di Jalan Trubus II RT 01 RW 04 No. 58, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan itu, pada Rabu (18/3) lalu.

Disela-sela pemeriksaan kembali ke LKC Dompet Dhuafa, karena baru-baru ini mengalami batuk kembali, Deni menceritakan pengalamannya menderita TB terjadi pada tahun 2010. Suatu hari ia yang bekerja di salah satu Koperasi merasa kondisi tubuhnya kurang membaik, malam harinya Deni merasakan sekujur badannya menggigil, meriang disertai juga batuk yang berdahak.

Ia teringat salah satu saudaranya yang kala itu belum lama meninggal akibat terserang penyakit TB, maka segeralah ia berobat ke klinik terdekat, namun ternyata tempat ia berobat merujuknya ke tempat lain yang pelayanannya lebih memadai.

“Dapat rujukan dari klinik di dekat rumah saya untuk datang ke LKC, tanpa dipersulit, saya gak ditanya macem-macem, cuman diminta identitas nama dan alamat saja, saya akui LKC hebat” ujar ayah satu orang ini.

Deni dinyatakan Positif menderita TB Paru oleh Tim Medis LKC Dompet Dhuafa dan harus menjalani pengobatan selama enam bulan tanpa putus. Meski demikian ia merasa sangat beruntung masih mendapatkan perhatian dari orang-orang yang dikasihinya, dan bertekad untuk sembuh dan kembali semangat jalani hidup.

“Saat itu dia (istri Deni) yang bersemangat buat nganterin saya berobat ke LKC, dia sering ngingetin saya untuk minum obat secara rutin,” kenangnya tersenyum.

Sering merokok, ditambah lagi kerja dilapangan dan sering menghirup udara kotor diyakini Deni sebagai penyebab ia menderita penyakit TB. Namun semangat dan kegigihannya dalam berobat yang membuat Deni kini sembuh.

“Untuk masyarakat yang menderita TB, ayo jangan patah semangat, berobatlah sampai tuntas, contohnya saya, saya bisa sembuh karena berobat rutin sama ngikutin anjuran dokter, awalnya berat badan saya 41 sekarang Alhamdulillah sudah 46 kilo” pesannya. (GM)

 

Editor: Uyang