Seminar Literasi bagi Guru-Guru di Malaka Perkuat Pengembangan Pendidikan Lokal

Seminar bertajuk "Membangun Budaya Literasi" untuk guru-guru Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).

MALAKA, NUSA TENGGARA TIMUR — Kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan literasi di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah sukses dilaksanakan. Seminar literasi ini merupakan bagian dari program lanjutan Great Edunesia Dompet Dhuafa untuk terus mendorong perkembangan literasi di wilayah tersebut.

Bertajuk “Membangun Budaya Literasi”, seminar itu berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin dan Selasa (11-12/11/2024), bertempat di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Qadr, Kota Betun. Para pesertanya ada sebanyak 23 tenaga pendidik yang berasal dari empat sekolah, yaitu MI Al-Qadr Betun, MTs Al-Qadr Betun, SD Inpres Betun, dan SMPN Kletek.

Pada hari pertama pelatihan, Asep Ihsanuddin, Kepala Sekolah Guru Indonesia Great Edunesia, yang juga bertindak sebagai pemateri, menyampaikan pentingnya membangun kesadaran akan peran literasi dalam pendidikan. Para peserta diajak untuk secara reflektif mengevaluasi kondisi literasi di sekolah masing-masing.

Baca juga: Tingkatkan Literasi di Malaka, Dompet Dhuafa dan PT BTPN Tbk Kirim Ratusan Buku hingga Gelar Seminar bagi Guru

Asep berharap, setelah pelatihan ini, para peserta dapat menyadari pentingnya literasi dan berkolaborasi dengan masyarakat serta orang tua dalam pengembangan literasi di lingkungan sekolah mereka.

“Harapannya, setelah pelatihan ini, para guru dan tenaga pendidik di sini dapat lebih sadar akan pentingnya literasi, tidak hanya dalam konteks sekolah, tetapi juga dalam konteks masyarakat yang lebih luas, termasuk orang tua,” ujar Asep Ihsanuddin.

Asep Ihsanuddin memaparkan materi seminar bertajuk "Membangun Budaya Literasi" kepada guru-guru Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).
Asep Ihsanuddin memaparkan materi seminar bertajuk “Membangun Budaya Literasi” kepada guru-guru Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).
Guru-guru peserta seminar literasi di Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).
Guru-guru peserta seminar literasi di Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).

Pada hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan workshop yang bertujuan untuk merancang program literasi terpadu. Melalui metode design thinking, para peserta diajak untuk memetakan masalah, mengenali potensi yang ada, serta merancang solusi atas tantangan yang dihadapi di sekolah masing-masing. Hasil dari workshop ini cukup variatif, dengan berbagai program yang dikembangkan, mulai dari kolaborasi dengan orang tua, pemanfaatan teknologi, hingga penguatan literasi keagamaan.

“Setiap sekolah memiliki tantangan dan potensi yang berbeda-beda, dan saya melihat ini sebagai sesuatu yang positif. Dengan program yang variatif, peserta dapat mendapatkan banyak referensi untuk pengembangan sekolah mereka di masa depan,” tambah Asep.

Dompet Dhuafa berharap, setiap peserta seminar literasi ini dapat mengimplementasikan program yang telah dirancang di sekolah mereka. Keikutsertaan kepala sekolah dalam seminar ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen dalam menerapkan hasil pelatihan di tingkat sekolah.

Baca juga: Bedah Buku Matahari di Atas Rante Mario, Dorong Literasi Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Guru-guru peserta seminar literasi di Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).
Guru-guru peserta seminar literasi di Malaka, NTT, Selasa (12/11/2024).
Salah seorang guru mempresentasikan hasil kerangka modul yang telah dibuatnya, Selasa (12/11/2024).
Salah seorang guru mempresentasikan hasil kerangka modul yang telah dibuatnya, Selasa (12/11/2024).

Di sesi terakhir, Asep memberikan bekal keterampilan kepada para guru mengenai pembelajaran kreatif dan literasi kreatif. Para peserta diajarkan untuk mengintegrasikan kecakapan literasi dasar dalam konteks pembelajaran yang lebih menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Ori Oktoviana, Kepala SD Inpres mengatakan senang sekali mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. Bahkan ia sendiri yang ikut langsung menyimak semua materi yang dijelaskan. Menurutnya, banyak hal baru yang ia dapatkan. Terutama dalam hal teknik merancang sebuah program yang tepat guna, baik bagi siswa, guru, maupun orang tua. Ia pun tak segan untuk segera menularkan materi yang didapat kepada semua guru di sekolah, kemudian mengimplementasikannya.

“Kami senang sekali dapat materi yang luar biasa ini. Harapan kami, kami bisa langsung mengimplementasikan di sekolah. Karena di samping workshop ini tadi, kami juga mendapatkan buku-buku bacaan. Jadi langsung bisa diimplementasikan,” ucapnya.

Siswa-siswi SMPN Kletek sedang membaca buku-buku di Ceruk Ilmu, Selasa (12/11/2024).
Siswa-siswi SMPN Kletek sedang membaca buku-buku di Ceruk Ilmu, Selasa (12/11/2024).
Potret Ori Oktoviana, Kepala SD Inpres, yang turut serta dalam pelatihan “Membangun Budaya Literasi”.
Potret Ori Oktoviana, Kepala SD Inpres, yang turut serta dalam pelatihan “Membangun Budaya Literasi”.

Baca juga: Dompet Dhuafa dan Tempo Bantu Tingkatkan Literasi Jenjang Pendidikan Dasar

Sebagai bentuk tindak lanjut, Dompet Dhuafa akan terus melakukan pemantauan terhadap implementasi program literasi di sekolah-sekolah yang mengikuti pelatihan. Ahmad Yani, seorang guru alumni Program Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa yang kini menjadi perpanjangan tangan Dompet Dhuafa di Malaka, akan secara khusus memonitor perkembangan pelaksanaan program di lapangan.

Dengan pelatihan ini, Dompet Dhuafa berharap dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di Kabupaten Malaka, yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi masa depan generasi penerus daerah tersebut. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika