KOTA SERANG — Melihat potensi wakaf yang besar untuk kemakmuran ummat, lembaga sosial Dompet Dhuafa berupaya membangun kesadaran masyarakat lewat gerakan #YukWakaf. Komitmen ini dijalankan Dompet Dhuafa dengan menggelar roadshow bertajuk “Training for Trainer (TFT) #YukWakaf” di sejumlah kota besar di Indonesia. Medan, Padang, Palembang, Serang, Jakarta, dan Semarang menjadi tujuan dari kampanye gerakan #YukWaka. Roadshow tersebut bergulir dari tanggal 15 Oktober hingga 24 Desember.
“Yuk Wakaf adalah gerakan edukasi dan kampanye wakaf kepada masyarakat. Tentu dengan tujuan untuk membangun peradaban melalui wakaf,” ujar Direktur Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa, Ahmad Sonhaji, saat mengisi materi TFT #YukWakaf di Kota Serang, Sabtu (19/11).
Kepada sekitar 50 peserta yang hadir dari sejumlah komunitas dan kampus di Banten, Sonhaji menyampaikan, salah satu permasalahan bangsa ini adalah ekonomi. Islam menawarkan berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah itu. Salah satunya melalui wakaf, kata Sonhaji. “Wakaf bukanlah sesuatu hal yang sulit dilakukan. Setiap muslim bisa berwakaf. Oleh karena itu, #YukWakaf mengajak kalian untuk bersama-sama terlibat langsung membangun kesadaran umat untuk berwakaf melalui lembaga-lembaga wakaf di Indonesia,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Manajer Penghimpunan Wakaf dari Direktorat Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby Manulang. Bobby menilai, saat ini masyarakat Indonesia masih melihat wakaf sebagai ibadah tersier alias ibadah ‘mewah,’ setelah mereka menunaikan zakat dan sedekah. “Kita mencoba membangun kesadaran masyarakat untuk tak lagi berpikir bahwa wakaf identik dengan ibadah golongan menengah ke atas,” tuturnya.
Bobby mengatakan, dengan keberadaan lembaga-lembaga pengelola wakaf di Indonesia, ibadah wakaf pun dapat ditunaikan dalam satuan-satuan kecil. Perubahan mindnset masyarakat Indonesia tentang wakaf menjadi target dari digelarnya kegiatan ini. Bobby mencontohkan, kesadaran wakaf di beberapa negara telah berjalan baik berkat edukasi wakaf yang masiv kepada masyarakatnya.
“Di Indonesia, kesadaran berwakaf memang belum sepopuler berzakat dan bersedekah,” lanjut Bobby.
Pada kegiatan TFT #YukWakaf, peserta dibekali pengetahuan tentang wakaf secara lengkap. Sehingga kedepannya, mereka siap mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat bahwa wakaf adalah salah satu instrumen ekonomi yang potensial. (Dompet Dhuafa/Setiawan Chogah)