Semua Pihak Mempunyai Potensi untuk Korupsi

BANDUNG — Korupsi tidak mengenal agama, tidak mengenal warna kulit atau golongan. Perilaku tersebut dapat dilakukan oleh siapa pun dan kapan pun. Hal tersebut dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perilaku mencontek ketika ujian, tidak membayar uang kas, berbohong dan sebagainya.

Ridwan Affan, selaku Direktur PBAK Dompet Dhuafa dalam Internasional Volunteer and Anti-Corruption Camp, di Villa Melati Putih, Lembang, Bandung, pada Jumat (7/12/2018) mengatakan, ada tiga hal yang membuat seseorang melakukan korupsi, dan ketiga hal tersebut saling berhubungan satu sama lain. Tentunya juga membuat dampak yang signifikan.

“Tiga hal yang mendorong seseorang korupsi: tekanan; rasionalisasi; dan kesempatan. Lalu ketiganya tersebut membuat korupsi semakin tersistematis hingga membuat para korbannya tidak merasa sedang dirugikan karena korupsi,” tutur Ridwan Affan.

Tanpa kita sadari, sedari dulu semua orang memiliki benih-benih potensi untuk melakukan korupsi, yang disadari atau tidak, suka atau tidak, merupakan akar mengapa korupsi di Indonesia terus ada dan tak pernah usai. Inilah, mengapa juga disayangkan oleh Ridwan.

“Korupsi bukan kita cegah tapi malah kita undang,” lanjut Ridwan.

Lewat Kegiatan Internasional Volunteer and Anti-Corruption Camp, sekaligus diinisiasi sebagai bentuk memperingati Hari Relawan dan Hari Anti-Korupsi Internasional, buah kolaborasi Pusat Belajar Anti-Korupsi Dompet Dhuafa (PBAK) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) sebagai salah satu program Humanesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencetak relawan-relawan kemanusiaan yang siap memberantas korupsi yang mengakar di Indonesia. Yang dihadiri oleh 240 peserta dari berbagai wilayah Indonesia. (Dompet Dhuafa/Fajar)