Sentuh Anak-anak Korban Gempa Halmahera Melalui Psikososial

HALMAHERA SELATAN — Meski masa tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi di Halmahera Selatan, Maluku Utara resmi dinyatakan berakhir oleh BNPB. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan masih terus menerima dan melakukan pendistribusian bantuan kepada para pengungsi. Proses penanggulangan beralih pada tahap transisi dan tahap rehabilitasi rekonstruksi bagi korban gempa.

“Saat ini, warga yang terkena dampak gempa bumi yang masih tinggal di tenda pengungsian berjumlah 26.051 jiwa,” terang Erwandi “Bojek” Saputra, selaku tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, pada Senin (29/7/2019).

Warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian rata-rata merupakan warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Tim DMC menyebutkan warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan ataupun rusak ringan dihimbau untuk kembali ke rumahnya. Sedangkan bagi yang rumahnya mengalami rusak berat disarankan untuk menetap di tenda pengungsian.

Selain tetap membuka pos hangat dan mendistribusikan kebutuhan bagi para penyintas gempa. Saat ini tim DMC Dompet Dhuafa mulai memberikan dukungan “Psychological First Aid”. Dukungan Psikososial tersebut dilakukan untuk anak-anak penyintas gempa khususnya di Pelabuhan Gane Dalam.

“Beberapa hari lalu kami bersama warga mengadakan aksi gotong-royong untuk membangun mushala dan MCK darurat di Dusun Lopong. Pembersihan puing-puing bangunan sampai saat ini masih kami lakukan. Selain itu kami juga mulai Memberikan dukungan Psychological First Aid di Pelabuhan Gane Dalam,” jelas Bojek.

Dalam masa recovery, Dompet Dhuafa kembali menambah daya personil. Sebanyak dua tim ditambahkan guna mempercepat proses recovery. Pegiriman dua tim dalam dua gelombang. Tim pertama melalui jalur laut ke Saketa, sedangkan tim lainnya melalui jalur darat ke Maffa. (Dompet Dhuafa/Muthohar)