YOGYAKARTA — Kemiskinan masih menjadi satu permasalahan pelik bagi bangsa Indonesia hingga kini. Ketidakberdayaan yang menerpa masyarakat ‘bawah’ jadi salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan tak kunjung teratasi. Untuk itu, sebagai lembaga kemanusiaan yang juga berkhidmat pada kesejahteraan umat, Dompet Dhuafa pun berupaya membantu negara tercinta untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Upaya tersebut salah satunya diwujudkan dalam Program Sentra Ternak, DD Farm, yang bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus melahirkan pengusaha ternak, yang akan berujung pada meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat.
DD Farm berjalan dengan cara merekrut para penerima manfaat dengan kriteria mustahik untuk bekerja di kandang selama dua tahun. Tak hanya bekerja, mereka juga diberikan pengetahuan dan pelatihan tentang peternakan. Selanjutnya setelah dua tahun, para penerima manfaat akan mendapatkan modal berupa sejumlah domba/kambing untuk mengaplikasikan ilmunya dengan menjalankan usaha ternaknya sendiri.
Baca juga: DD Farm Siapkan 8 Ribu Hewan untuk THK 1444 H, Jamin Sesuai Syariat Islam
Hingga tahun 2023, DD Farm telah berdiri di 12 titik di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni DD Farm Pundong yang berlokasi di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Sama seperti DD Farm lainnya, DD Farm Pundong juga merekrut masyarakat sekitar yang kemudian disebut sebagai anak buah kandang (ABK) untuk menjadi pekerja dan belajar tentang peternakan di sana.
Kebermanfaatan DD Farm Pundong, salah satunya telah dirasakan oleh Sudigda (51), penerima manfaat yang menjadi anak buah kandang di sana. Sudigda menyebut bahwa ia turut menjadi peternak yang membantu DD Farm Pundong bertumbuh.
“Sudah setahun lebih jadi anak buah kandang. Ikut babat alas juga di sini (DD Farm Pundong),” ujar Sudigda.
Baca juga: Kelola Kurban THK, DD Farm Ronting Jangkau 3963 KK Penerima Manfaat Di Dua Kabupaten
Sebelum bergabung dengan DD Farm Pundong, Sudigda berprofesi sebagai petani dan peternak sapi. Penghasilan sebagai petani pun tak menentu, sebab harus menunggu hasil panen terlebih dahulu. Begitu pula dengan beternak sapi.
“Bertani dan beternak sapi. Kalau bertani di sini kan sawah tadah hujan. Padi, palawija, jagung, kacang tanah, ketimun. Kalau bertani kan ya panen setidaknya empat bulan sekali,” terang Sudigda.
Meski sudah pernah menjadi peternak sapi, Sudigda mengaku tak memiliki ilmu untuk merawat dan membesarkan sapi. Namun sejak bergabung dengan DD Farm, sedikit demi sedikit Sudigda mulai memiliki pengetahuan tentang cara beternak.
“Mulai gabung dari perekrutan kemudian jadi ABK (anak buah kandang). Saya juga dibekali dasar peternakan.”
Baca juga: Berbekal Pengetahuan Otodidak, Penerima Manfaat DD Farm Ronting Berhasil Panen 2 Ton Bawang Merah
“Ini kan hampir mirip sama sapi, tapi kan kalau orang kampung kasih makan saja tahunya, nggak diatur waktunya. Jadi ya termasuk boros. Setelah itu, baru dapat pengetahuan dari sini (DD Farm), kalau kasih makan hanya pagi dan sore,” kisahnya.
Lebih lanjut, Sudigda juga berkisah tentang suka duka selama menjadi peternak di DD Farm Pundong, Bantul, Yogyakarta. Ia juga menyampaikan harapannya untuk masa depan, setelah mendapatkan pelatihan dan pengetahuan beternak dari DD Farm.
“Sukanya bisa memelihara domba yang begitu banyak, itu udah senang sekali di hati. Dukanya karena infrastruktur kurang, jadi kadang mengganggu suplai pakan. Jadi butuh tenaga ekstra buat drop pakan,” kata Sudigda.
“Harapannya, ini bisa berkembang lebih baik lagi dan terus bermanfaat buat lingkungan sekitar dan masyarakat lebih luas,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/Ronna)