Setelah 2 Tahun Lulus, Ariansyah Akhirnya Dapatkan Ijazah

BOGOR – Ariansyah (20) hidup sendiri dengan segala keterbatasannya. Sejak ayahnya meninggal pada tahun 2015, siswa yang biasa disapa ari itu membantu ibunya dalam menghidupi keluarga. Hingga pada tahun 2020, ibunya meninggal dunia karena sakit asma. Sejak saat itu, ari menghidupi diri sendiri sambil bekerja paruh waktu untuk membiayai sekolahnya sendiri.

Dengan niat baiknya membantu sang ibu yang sedang sakit, Ari pun mulai bekerja sejak sebelum lulus sekolah. Bahkan sejak masih berada di sekolah dasar, ia sudah mulai bekerja di tempat sebagai jasa pencucian motor dan mobil.

“Saya mulai membantu ibu pada saat masih sekolah, biaya sekolah pun ibu hanya bayar setengah dan setengahnya lagi saya yang bayarnya, jadi setengah-setengah dengan ibu untuk bayar sekolah,” katanya saat bercerita kepada tim Dompet Dhuafa, pada Selasa (25/10/2022), di SMK Ardsentra, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ari sudah lulus dari SMK Ardsentra sejak tahun 2020. Namun, ia tidak dapat mengambil ijazah karena belum melunasi tunggakan sekolahnya. Kala itu, Ari hidup sendirian sebatang kara di kontrakannya. Bukan hanya untuk biaya sekolah, ia juga masih memiliki biaya kebutuhan lain untuk tinggal dan menyambung hidup sehari-hari. Semuanya ia lakukan secara mandiri.

Ariansyah menunjukkan ijazah yang baru saja ia terima.

Demi memenuhi kebutuhannya, Ari bekerja untuk berupaya sedikit demi sedikit melunasi tunggakan dari sekolah agar bisa mengambil ijazah. Sekarang, ia bekerja di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Katanya, kelak setelah mendapatkan ijazah, Ari ingin mencari pekerjaan yang lebih baik agar bisa mencukupi kehidupannya.

Pada suatu waktu, kepala sekolah SMK Ardsentra mengumumkan bahwa Dompet Dhuafa sedang mengadakan program Tebus Ijazah. Tentu dengan sangat antusias dan semangat, Ari mencari info lebih dalam mengenai program ini. Ia pun mencoba mengajukan dan dinyatakan layak untuk menjadi penerima manfaat program ini oleh tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa.

“Jadi pada saat itu saya mencoba untuk ikut tebus ijazah dari Dompet Dhuafa. Sempat disurvei ke rumah saya dan pada akhirnya bisa mendapatkan ijazah saya berkat bantuan dari Dompet Dhuafa,” jelasnya.

Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), membantu Ari agar mendapatkan ijazah yang sudah dua tahun hanya tersimpan di arsip Sekolah. LPM lewat program Tebus Ijazah ini, telah melunasi tunggakan Ari dan ijazah miliknya pun dapat diraih dengan penuh bahagia.

“Terima kasih Dompet Dhuafa yang telah menebus ijazah saya. Sekarang ijazah saya sudah bisa diambil, dan ke depannya saya akan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup saya,” tutup Ari dengan penuh gembira. (Dompet Dhuafa / Muhaitsam)