SGI Lebarkan Manfaat Progam SMT Ke 17 Provinsi

BOGOR — Generasi masa depan dibentuk oleh kualitas guru yang mendidiknya. hal tersebut dipahami betul oleh Sekolah Guru Indoensia (SGI) Dompet Dhuafa. Terbaru SGI meluncurkan Program School of Master Teacher (SMT) atau SGI Master Teacher (SMT) di sejumlah provinsi di Indonesia.

SMT adalah program pelatihan dan pembinaan guru yang diselenggarakan oleh SGI Dompet Dhuafa, Tujuan program SMT adalah guru peserta memiliki kompetensi pemimpin atau disebut guru pemimpin. Dimana nantinya para guru pemimpin tersebut dapat menularkan kualitasnya kepada para guru lain di luar sana.

Hadirnya progam SMT tidak lepas dari berbagai fakta bahwa kualitas tenaga pendidik di Indoensia yang masih belum memenuhi standar. Hasil UKG (Uji Kompetensi Guru) tahun 2015 yang mengukur kompetensi pedagogi dan profesional guru, hasilnya rata-rata 53,02 dengan standar kompetensi minimum 55, di kompetensi pedagogik lebih memprihatinkan lagi nilai rata-rata nasional 48,94 (Kemendikbud). Artinya para guru di Indonesia masih sangat membutuhkan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas dirinya untuk menjalankan profesinya.

Progam SMT tidak lepas dari campur tangan dari alumni SGI. Aktivis SGI (alumni) sudah tersebar di beberapa daerah, banyak para aktivis yang setelah selesai program pulang ke daerah masing-masing. Sebagai bentuk keberlanjutan program para aktivis SGI tersebut dilibatkan dalam pengelolaan program SMT di daerah masing-masing.

Progam yang sudah dimulai dari tahun 2014 tersebut, kini menyentuh 30 titik dan 12 provinsi pada tahun 2017 yang semuanya dikelola oleh aktivis SGI. Pada tahun 2018 ini, SMT yang bekerjasama denga NAMA Foundation sedang melangsungkan progam SMT di lima provinsi baru, yaitu Provinsi Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Dengan lima tambahan persebaran tersebut, total hingga 2018 SMT tersebar di 17 provinsi di Indoensia.

“Harapanya, aktivis SGI tersebut dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas di kelasnya masing-masing, kepada peserta didiknya. Mereka bisa berbagi pengetahuan dan keterampilan serta menularkan budaya integritas dan transformatif yang diajarkan di SGI kepada para guru lain, masyarakat dan keluarganya,” ujar Ahmad Abdul Wasiudin, selaku Ketua Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Zul)