Siaga 24 Jam, Madroi Nikmati Tugasnya Sebagai Pengantar Jenazah

JAKARTA–Hujan mengguyur di suatu pagi saat handphone Madroi berderang ditengah-tengah dirinya berkendara menggunakan motor. Setelah menepi, Madroi pun mengangkat telefon itu dan terdengar suara anak muda yang cemas dan meminta bantuannya. Panggilan mendadak seperti itu sudah menjadi warna dalam kehidupan Madroi selama menjadi koordinator program Badan Pemulasaran jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa. Siang ataupun tengah malam, seringkali Madroi harus membantu para keluarga duka yang membutuhkan jasa mobil dan pemulasaran jenazah gratis.

Pagi itu, Madroi mendapatkan panggilan untuk mengantar jenazah Sri Khotijah (54) yang meninggal dunia di RSUD Tangerang Selatan akibat sakit diabetes. Keluarga ingin Sri dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.  Namun karena keterbatasan biaya, keluarganya mencari bantuan ambulans jenazah gratis hingga sampailah informasi tentang barzah kepada mereka. Tanpa panjang waktu, tim Barzah pun langsung mengantar jenazah Sri Khotijah ke kampung halamannya.

“Mengelola Barzah ini bersama tim, itu sebetulnya menikmati betul betapa indahnya pekerjaan ini. Kita menolong orang yang sedang berduka yang luar biasa kematian itu bukan main-main, kita datang dengan memberikan apa yang dibutuhkan untuk mereka,” ujar Madroi.

Meski harus terus bersiaga 24 jam, Madroi sangat menikmati pekerjaannya.

“Menjalankan program Barzah Dompet Dhuafa juga merupakan ibadah, artinya kami sangat senang membantu sesama dan menyampaikan amanah donatur. Karena ini juga salah satu tugas mulia. Karena kelak nanti kita yang akan diantar oleh keluarga untuk pulang ke pangkuan-Nya” tutup Madroi.(Dompet Dhuafa/Dea)