JENEPONTO, SULAWESI SELATAN — Badan SAR Nasional (BASARNAS) mencatat, setidaknya wilayah Sulawesi Selatan memiliki 42 titik rawan bencana dan kecelakaan. Puluhan titik itu terdiri atas 6 (enam) titik kecelakaan penerbangan atau udara, 7 (tujuh) titik kecelakaan pelayaran/laut, 8 (delapan) titik bencana gempa bumi, 8 delapan titik longsor, 5 (lima) titik banjir, dan 2 (dua) titik tsunami.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan, terlebih pada tiap akhir tahun, banjir bandang menjadi bencana yang sering terjadi. Untuk itu, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menggelar pelatihan siaga bencana kepada para Mitra Pengelola Zakat (MPZ) melalui Cordofa Leadership Camp (CLC) sejak tanggal 22 – 28 November 2021 di Jeneponto secara online dan offline.
Abdul Rahman selaku Pendamping Program Pelatihan CLC Dompet Dhuafa Sulsel mengungkapkan alasan diadakannya pelatihan tersebut. “Didasari letak geografis Sulsel yang masuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Indonesia dan juga sebagai bentuk capacity building para amil yang tidak hanya berfokus pada pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah, saja, namun juga turut andil, sigap, dalam membantu orang-orang di sekitar bila terjadi bencana,” tegasnya.
Sebanyak 47 peserta perwakilan dari tiap lembaga MPZ di Sulawesi Selatan mengikuti seluruh tahapan pelatihan simulasi tanggap bencana. Di hari pertama, peserta dikenalkan tentang adaptasi dan mitigasi perubahan Iklim. Pada hari selanjutnya, peserta diajak berdiskusi mengenai pemahaman dan analisis sederhana peta jalur evakuasi dengan peta skala yang berbeda-beda.
Setelah itu peserta diberi tugas untuk memberikan pertolongan pertama pada saat evakuasi. Tidak hanya itu, peserta juga diberikan pembekalan pembuatan dapur umum sebagai asupan gizi pada lokasi bencana. Di hari terakhir, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa memberikan pelatihan water rescue menggunakan perahu karet. Tujuan dari pelatihan ini diharapkan para peserta dapat sigap membantu korban bila terjadi banjir di wilayah masing-masing.
Pada pelatihan tanggap bencana ini, hadir pula bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto, Drs. Nur Alam, M.Si, Tim DMC Dompet Dhuafa selaku pemberi pemateri serta Tim Dompet Dhuafa Sulsel sebagai pelaksana kegiatan. (Dompet Dhuafa / Sulawesi Selatan)